Wednesday, December 26, 2018

Bumbu Kompleks

Mang Wahyu bertanya "Teh, kentang gulungnya mau? Bumbunya kompleks nih."
Saya pun menjawab, "Perumahan kalik kompleks."
Mang Wahyu nyerengeh.
"Iih, si teteh, maksudnya ini ada mayones, saos, sambel, tah kompleks kan?"

Wednesday, November 28, 2018

KORAN

"Teh, punya koran bekas?" Tanya seorang tetangga yang berprofesi sebagai penjual bebek goreng.
Dia bertanya begitu bukan tanpa alasan, bukan karena tampang saya yang bagai kutu loncat eh kutu buku juga tapi karena dulu dia kerap mendapat limpahan koran bekas dari saya.
Ya, dulu saya berlangganan koran dan hati ini pun semakin riang gembira dengan confetti huruf dan angka ketika saya mendapat rejeki nomplok dari sayembara koran yang bersangkutan dengan hadiah berlangganan koran selama 1 tahun.

Sunday, September 30, 2018

diary

Enaknya jadi remaja zaman sekarang karena banyak dimanjakan dengan berbagai fasilitas dengan dukungan penuh dari teknologi yang telah dikembangkan oleh generasi sebelumnya.

Banyak kemudahan yang remaja.masa kini dapatkan termasuk dalam urusan curhat. Ya, mencurahkan perasaan.hati yang tengah galau, sedih, meriang, merindu, mencinta dan lain sebagainya dengan tumbal kuota. Gak usah capek-capek beli buku diary warna-warni dengan gembok sana sani, cukup dengan buka aplikasi menulis atau log in di media sosial kamu bisa curhat sepuas hati.

Tapi dulu, saat buku teka teki silang masih bergambar Ita Purnamasari dan Dina Mariana, urusan curhat ini masih sedikit belibet. Banyak media yang digunakan seorang remaja untuk mengeluarkan semua unek-unek dihatinya diantaranya menulis di buku diari.

Ya, menulis di buku diary adalah salah satu solusi yang gampang untuk mengekspresikan segala hal yang terpendam di hati. Namun harga diary umumnya cukup menguras kantong yang gak tebal-tebal amat apalagi diary yang memiliki gembok sebesar gembok istana Nothingham. Dengan menulis di diari privacy kita terjaga sepenuhnya.

Namun tak semua orang menyukai diary karena menulis di lembaran kertas berbentuk buku itu adalah monopoli kaum wanita. Tapi apakah curhat dengan cara menulis merupakan monopoli kaum wanita juga? Tentu.saja tidak, karena semua mahluk hidup bebas mencurahkan isi hatinya, tak peduli kamu seorang manusia bergender wanita maupun pria, alien, dinosaurus, atau.mahluk jadi-jadian.

Ada beberapa remaja pria yang juga kerap curhat. Namun karena diary.bukanlah domain mereka maka mereka menuangkan unek-uneknya ke sebuah dinding. Bukan dinding ratapan juga sih tapi dinding toilet atau kamar mandi sekolah maupun kampus. Aksi mereka ini bagaikan para grafeter yang merusak keindahan MRT, gak terpuji sodara. Namun karena dulu belum ada MRT jadi gak papa juga lah ehehe apasih.

Di dinding inilah diantara sedapnya aroma kamar mandi yang memekakan hidung mereka meluapkan perasaan hati yang bergumpal bagai benang kusut itu. Tak ayal dinding toilet pun dipenuhi tulisan dari yang hurufnya model ceker ayam sampai ceker bebek, angsa, masak dikuali. Hebatnya lagi seain tulisan, banyak pula gambar-gambar menarik yang dibuat. Too bad menggambarnya di dinding, cona kalau dikirim ke Pak Tino Sidin pasti dapat predikat "bagus".

posted from Bloggeroid

Sunday, September 9, 2018

Another Day

Mendengarkan nomor milik Melodrama yang satu ini seakan membuat saya terlempar ke masa-masa remaja dimana telinga ini kerap dijejali oleh musik-musik rock alternatif sejenis. Ya, sampai usia sesenja ini, uhuks, dimana beberapa teman yang ngakunya dulu pecinta musik rock telah beralih ke musik yang lebih lembut, religius, bahkan dangdut karena malu dengan usia #cadas, saya masih saja santai mendengarkan musik yang memiliki bebunyian khas yang diproduksi oleh gitar listrik atau akustik dan ditingkahi dengan penggunaan back beat yang kentara pada rhythm section berupa perpaduan gitar bass serta drum ini.

Bagi saya musik rock selalu memberi energi lebih dengan beat-beat menghentaknya. Semelow apapun musik yang akarnya muncul di negaranya Ratu Elizabeth dan Negeri Paman Sam ini tidak membuat pendengarnya berubah menjadi bubur bayi namun tetap bagai ongol-ongol, lembut namun tak mudah terkoyak, heuheu.

Another Day adalah single ke-3 yang telah dirilis oleh band asal Cianjur ini setelah Phobia dan Behaviour, cmiiw. Saya menyukai bagaimana lagu ini diawali dengan suara gitar yang berlapis, disambut entakan drum yang memberi sentuhan semangat tersendiri. Lalu muncullah line pengantar berupa "wouwou" yang dilantunkan oleh Kang Arga, sang vokalis yang kerap saya kritik pelafalan akan liriknya hihi maafkaaan.

Dalam pendengaran saya, nomor ini memiliki bebunyian dengan aroma optimisme yang membuncah sebagaimana saya menginterpretasikan liriknya.

Another Day adalah sebuah nomor dengan permainan gitar beraroma grungy nan renyah dibalut dengan gebukan drum yang dinamis dan disempurnakan dengan suara tebal betotan senar gitar bass sehingga memberi harmonisasi yang sangat endang di telinga.

Ada beberapa lagu yang tak cukup sekali dengar untuk mengetahui semenarik apa lagunya seperti beberapa lagu milik Smashing Pumpkins, namun tidak untuk Melodrama, lagu-lagu yang telah mereka perkenalkan ini sungguh ear-catchy.
Bila albumnya rilis nanti, mungkin akan menjadi album debutan yang sangat menarik.

Big thanks to Melodrama yang telah memberi saya ruang untuk mendengarkan nomor-nomor indah dengan sound yang begitu memanjakan telinga.

posted from Bloggeroid

Monday, August 13, 2018

ALAMAT

Banyak orang yang memiliki ke-pede-an tingkat Google earth bila menyangkut alamat. Asal sebut nama "Bu Euis" atau "Pak Enjang" berharap sang pemberi alamat langsung dapat ditemukan. Tapi nyatanya Bu Euis dan Pak Enjang tidak seterkenal Deden Golok atau Endang Patromax, Jadi boro-bor

posted from Bloggeroid

Saturday, July 14, 2018

ANOTHER DAY - MELODRAMA

MELODRAMA - ANOTHER DAY
Spend my time and lost my way
Lost my breath and lost my life
Faraway from a love and well
Stay to here and find again

Life the truth and not lies
Start to heaven i'll feels still
Life in the truth dont be afraid the rules
Save me today keep me on the world.
on my own
on my own
on my own

# reff
Here come the rain
Become another days
Love and spell ... Will change the world

Here come the lights
Save me from my own today
When the time ...has fade away

#bridge
We take the light today
We never fade away
Whatever world to say
The sun will rise today...

back to reff..

posted from Bloggeroid

Friday, July 6, 2018

BANDUNG DINGIN

Beberapa hari ini suhu di kota eh kabupaten Bandung terutaminya di Negara Cicukang mengalami kemerosotan yang cukup tajam, entah kalau di Negara Api, belum telponan dengan pangeran Zuko, soalnya masih terkesima dengan para pangeran biru, hidup Mbappe #eh.

Hari ini suhu yang tercatat di hengpon jadul yang diberi kekuatan anti eror oleh Yggdrasil adalah 16 derajat celcius, sebuah pencapaian yang maha hebat karena biasanya berada di angka 22 sampai 30 derajat celcius. Menurut bapak Mul yang bekerja di BMKG, turunnya suhu di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Negara saya tercinta ini adalah karena kandungan uap air di atmosfer hanya sedikit bagai remahan rengginang di kaleng Khong Ghuan sehabis lebaran.

FYI, uap air adalah zat yang gemar menabung, bukan berupa uang kartal atau giral karena hal itu telah di monopoli umat manusia namun rajin menabung energi panas. Nah, karena uap airnya mengalami kelangkaan di musim kemarau ini dengan ditandai dengan gumpalan awan yang menipis maka hal tersebut membuat sang uap air tidak maksimal menangkap energi radiasi yang dipancarkan bumi ke luar angkasa pada malam hari. Sedikitnya jumlah tangkapan energi radiasi tersebut tentu saja berbanding lurus dengan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu di lapisan atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi. Alhasil brrrr... udara dingin pun melanda, yang kabarnya akan bertahan sampai bulan September nanti.

Siklon Mario yang bukan teguh "loving you as always" itu rupanya juga akan menggenapi dinginnya udara dengan menyumbangkan tiupan angin yang cukup menggetarkan tali jemuran dan kabel telpon selama beberapa minggu ke depan.

Udara dingin di musim kemarau adalah sebuah tantangan tersendiri, dimana rorombeheun akan berteman akrab dengan eksim, belum lagi muncul penyakit malas beraktivitas karena selalu terbayang-bayang dengan hamparan selimut plus satu gelas susu kental manis hangat yang penuh kontroversi, serta tentu saja satu keniscayaan lainnya yaitu malas mandi.

Tapi jangan khawatir, semuanya bisa diatasi asalkan ada niat yang kuat, kalau niatnya belum juga kuat, tenaaang ada Mbak jamu yang akan mendukung perjuangan dengan persenjataan dan misil balistik spesialis kuat niat.

Mulai hari ini mari kita berperang melawan udara dingin. Jangan sampai kalah dengan Papa Donald Trump yang kabarnya akan memulai perang dagang dimana-mana. Oleh karena itu mulai sekarang perbanyaklah mengkonsumsi air putih, buah-buahan, makanan 4 sehat 5 sempurna (ingat : SKM-nya ganti dengan SKJ). Jangan lupa sediakan pula Vas*line repairing Jelly, minyak b*t pangkat dua serta El*con untuk masalah kulit kering kerontang yang terjangkit alergi pun stres tingkat tinggi.

Bergeraklah, jangan hanya memeluk kompor seharian. Percayalah kompor juga males di pelukin terus setiap hari, gerah. Cukuplah peluk-memeluk menjadi monopoli tiang listrik.

Bagaimana dengan mandi? Bagi yang gak berhubungan baik dengan jenis pemanas air dalam bentuk apa pun, pakailah sinar matahari untuk menjemur satu ember air bakal mandi. Dengan sorotan cahaya matahari musim kemarau yang tak tertutup awan, memanaskan satu ember air adalah pekerjaan cemen bagi sang surya walaupun bumi tengah berada di titik aphelion alias sedang jauh-jauhan dengan matahari.

Jadi, semangat ya!

Selamat menikmati udara dingin Bandung yang katanya bagai di 40 tahun lalu itu dengan tetap beraktivitas. Kyaaa...kyaaa...

Selimutan lagi aaah. Uhuks.

posted from Bloggeroid