Beberapa hari ini suhu di kota eh kabupaten Bandung terutaminya di Negara Cicukang mengalami kemerosotan yang cukup tajam, entah kalau di Negara Api, belum telponan dengan pangeran Zuko, soalnya masih terkesima dengan para pangeran biru, hidup Mbappe #eh.
Hari ini suhu yang tercatat di hengpon jadul yang diberi kekuatan anti eror oleh Yggdrasil adalah 16 derajat celcius, sebuah pencapaian yang maha hebat karena biasanya berada di angka 22 sampai 30 derajat celcius. Menurut bapak Mul yang bekerja di BMKG, turunnya suhu di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Negara saya tercinta ini adalah karena kandungan uap air di atmosfer hanya sedikit bagai remahan rengginang di kaleng Khong Ghuan sehabis lebaran.
FYI, uap air adalah zat yang gemar menabung, bukan berupa uang kartal atau giral karena hal itu telah di monopoli umat manusia namun rajin menabung energi panas. Nah, karena uap airnya mengalami kelangkaan di musim kemarau ini dengan ditandai dengan gumpalan awan yang menipis maka hal tersebut membuat sang uap air tidak maksimal menangkap energi radiasi yang dipancarkan bumi ke luar angkasa pada malam hari. Sedikitnya jumlah tangkapan energi radiasi tersebut tentu saja berbanding lurus dengan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu di lapisan atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi. Alhasil brrrr... udara dingin pun melanda, yang kabarnya akan bertahan sampai bulan September nanti.
Siklon Mario yang bukan teguh "loving you as always" itu rupanya juga akan menggenapi dinginnya udara dengan menyumbangkan tiupan angin yang cukup menggetarkan tali jemuran dan kabel telpon selama beberapa minggu ke depan.
Udara dingin di musim kemarau adalah sebuah tantangan tersendiri, dimana rorombeheun akan berteman akrab dengan eksim, belum lagi muncul penyakit malas beraktivitas karena selalu terbayang-bayang dengan hamparan selimut plus satu gelas susu kental manis hangat yang penuh kontroversi, serta tentu saja satu keniscayaan lainnya yaitu malas mandi.
Tapi jangan khawatir, semuanya bisa diatasi asalkan ada niat yang kuat, kalau niatnya belum juga kuat, tenaaang ada Mbak jamu yang akan mendukung perjuangan dengan persenjataan dan misil balistik spesialis kuat niat.
Mulai hari ini mari kita berperang melawan udara dingin. Jangan sampai kalah dengan Papa Donald Trump yang kabarnya akan memulai perang dagang dimana-mana. Oleh karena itu mulai sekarang perbanyaklah mengkonsumsi air putih, buah-buahan, makanan 4 sehat 5 sempurna (ingat : SKM-nya ganti dengan SKJ). Jangan lupa sediakan pula Vas*line repairing Jelly, minyak b*t pangkat dua serta El*con untuk masalah kulit kering kerontang yang terjangkit alergi pun stres tingkat tinggi.
Bergeraklah, jangan hanya memeluk kompor seharian. Percayalah kompor juga males di pelukin terus setiap hari, gerah. Cukuplah peluk-memeluk menjadi monopoli tiang listrik.
Bagaimana dengan mandi? Bagi yang gak berhubungan baik dengan jenis pemanas air dalam bentuk apa pun, pakailah sinar matahari untuk menjemur satu ember air bakal mandi. Dengan sorotan cahaya matahari musim kemarau yang tak tertutup awan, memanaskan satu ember air adalah pekerjaan cemen bagi sang surya walaupun bumi tengah berada di titik aphelion alias sedang jauh-jauhan dengan matahari.
Jadi, semangat ya!
Selamat menikmati udara dingin Bandung yang katanya bagai di 40 tahun lalu itu dengan tetap beraktivitas. Kyaaa...kyaaa...
Selimutan lagi aaah. Uhuks.
posted from Bloggeroid