Tuesday, April 26, 2011

LINTAS ALAM THR DJUANDA - MARIBAYA

Minggu pagi kemarin, kami, para angkoters berangkat jalan2 lintas alam.  Tujuan kami adalah Taman Hutan Raya Djuanda atau Dago Pakkar tembus ke Maribaya lembang. Subuh jam 5 start dari rumah, jalanan masih sepi tapi penumpang angkot fully loaded.  Jarak rumah - Ijan  hanya memakan waktu kira kira 25 menit saja, bandingkan dengan hari biasa beranjak siang waktu yang ditempuh bisa sampai 1.5 jam an, tarif per orang Rp. 3.000,- saja.  Disambung dengan menggunakan angkot Abdul Muis - Dago dengan tarif yang sama.  Turun di terminal Dago sambil menunggu anggota angkoters lainnya kami berjalan kami menuju ke THR Djuanda yang berjarak kira kira 1.5 km.  Lumayan ngos2an juga karena jalanan menanjak.
Tiket masuk THR Djuanda Rp. 8.000,- per orang, si kokom ga pake bayar bonus kata om penjaga tiket masih keciiiilllll ...........
Begitu masuk lokasi hmmmm .... segeeerrr .... suasana hutan yang rindang, embun pagi yang masih menetes, semburat sinar matahari diantara pepohonan, ditambah kebersihan hutan yang terjaga membuat kami merasa nyaman.  Toilet di THR lumayan bersih, hanya airnya rada butek ... tapi over all kebersihan THR ini memang dijaga oleh pengelolanya.




Setelah para angkoters berkumpul, dimulailah perjalanan menuju air terjun Maribaya yang jaraknya kira kira 5 km.
Kami mengambil jalan ke bawah menuju Gua Jepang, di mulut Gua sudah banyak para ojek senter menawarkan jasanya, satu senter dibandrol Rp. 3.000,- tapi belum termasuk jasa guide bila ingin diantar memasuki Gua Jepang tersebut.  Berhubung kami sudah pernah memasuki Gua Jepang sebelumnya, jadi kami lewatka saja kesempatan itu.





Kembali kami menyusuri jalan bebatuan yang cukup tertata rapi, sedikit becek karena semalam hujan turun.  Sampailah kami ke Gua Belanda, Gua Belanda ini adalah jalan tembus menuju ke jalur berikutnya menuju air terjun.  Kami memasuki Gua belanda tanpa senter karena memang ga terlalu gelap2 amat.
Setelah keluar dari Gua Belanda, kami meneruskan perjalanan, jalanan yang kami tempuh mulai menguras tenaga ... becek juga sesekali ada tanjakan yang lumayan bikin kaki pegel.  Yang bikin kesel adalah motor en ojek motor yang seliweran sangat menggangu para pejalan kaki ... masa lintas alam tapi pake motor aneh bangettt.........
Mulai cape kami beristirahat sebentar di perhentian berupa warung2 kecil yang menyediakan penganan kecil sambil memandangi tingkah polah monyet2 hutan.
Setelah memakan waktu 1.5 jam berjalan akhirnya kami sampai di air terjun Maribaya, melewati jembatan merah yang punya kapasitas lintas yaitu maksimal 5 orang.

Air terjun Maribaya memang indah tapi sayang keadaan sekitarnya kotor, banyak sampah nyangkut dimana mana, airnya berbuih dan berbusa terkena polusi rumah tangga atau mungkin saja pabrik yang tidak bertanggung jawab.  Setelah mengaso sebentar akhirnya kami memutuskan pulang karena hujan mulai turun.







Di Maribaya selain kita bisa menikmati air terjun nya, juga terdapat pemandian air panas dengan tarif Rp. 3.000,- per orang, juga terdapat kolam renang bagi anak anak di bagian depan, gazebo untuk pertemuan, warung warung penyedia makanan juga souvenir.
Kami turun menuju Lembang kota dengan menggunakan angkot bukaan belakang alias pintu belakang (hmm.. jadi inget angkot jaman kuliah dulu, persis sama), Tarifnya Rp. 4.000,- per orang, setelah sampai di Lembang, kami sempatkan berkunjung ke Tahu Tauhid di Cijeruk ( tahu mini box kecil isi 20 biji di bandrol Rp. 11.000,- saja, yang besar Rp. 18.000,-, dan untuk isi 10 biji harganya Rp. 5.500,-), dan membeli ketan bakar titipan simbah.   Turun ke Bandung menumpang angkot Lembang Ciroyom, tarif nya Rp. 4.000,- perorang, berhubung macet, sang angkot putar jalur lewat Cihideung.  Turun di Terminal Ledeng, kami naik Bis kesayangan apalagi kalo bukan bis Damri, dengan Rp. 2.000,- perjalanan Ledeng - Leuwi Panjang menjadi Murah Meriah walaupun seperti biasa di dalem bis memang sagala ayaaa..... hehehehe ....
Tiba di Leuwi Panjang kami menumpang agkot Soreang kembali.  Sampai di rumah pukul 4 sore.

Friday, April 8, 2011

M 590 KODAK EASY SHARE


 
Wah.... terang bulan nih, momen yang bagus, sayang kalo dilewatin gitu aja.... wuzzzz .... saatnya jeprat jepret aduk sana, aduk sini ... mana nih si kamera, wadaw lupa masih di service udah jalan 9 bulan lagii tinggal tunggu harinya hihihihi... ga kelar kelar ...
Pertama punya kamera Kodak Easy share tipe lupa, tahun 2004 an harganya selangit, batre AA, tebelnya minta ampun, paling sebel kalo batrenya dah habis si lensa masih nonggol, ganggu banget.  Tapi hasil fotonya OK, tajem walau ga setajem "silet" (ga pake menyengin mulut kayak feni rose hihihihii).  Setaun pake, air laut pengen kenalan, di service di konter resminya habis 300rb an, dipake beberapa kali udah kumat lagi.
Yang kedua nyoba Fuji Mpix, pas beli mikirnya Fuji kan dah terkenal di dunia perkameraan analog, kecil, tipis, batrenya udah li ion.  Hasil fotonya kurang bagus, gak tajem, sering goyang alias ga stabil.  Setaun pake shutter nya bermasalah, di service tapi ga lama kumat lagi ..... boseeennn......
Nah, kamera ke 3 ini, hasil browsing sana sini, Kodak M590, kamera keluaran juni 2010 (udah agak lama juga yaa), katanya sih kamera tertipis di kelasnya.  Punya fungsi menstabilkan gambar, jadi bila gambar bergerak bisa ditangkap jelas tidak nge blur, upload gambar ke inet mudah tinggal pencet tombol "share".
Terdapat fasilitas editing, kalo objek yang mau di foto panjang, bisa dijepret 3 X langsung disatukan.  Terdapat opsional remote control.

Kodak M590 memiliki sensor kamera 14Mp dan sebuah lensa dengan 5x optical zoom tipe Schneider-Kreuznach VARIOGON , dan dilengkapi layar LCD 2,7 inci dan Kodak Color Science Technology, memori internal 64MB dan microSD / SDHC slot kartu memori. Kamera Kodak M590 ini juga mampu merekam video 1280×720p HD 30fps dalam format H.263.


Kamera Kodak ini juga memiliki teknologi stabilisasi gambar, deteksi wajah, pengenalan wajah, sensitivitas ISO sampai dengan 6400, dan fitur Smart Capture yang meliputi Intelligent scene detection, Intelligent capture control dan Intelligent image processing.
Kekurangannya, letak lensa yang berada di kiri atas kurang menguntungkan, karena seringkali jari jemari kita menutupi lensa ketika hendak memfoto objek, selain itu tombol shuter nya terlalu sensitif, sekali sentuh langsung menjepret.  Dengan harga Rp. 2.099.000,- cash back Rp. 500.000,-  M590 cukup memuaskan baik dari segi harga maupun kemampuan.  Kamera sejenis dari brand lain harganya  dipatok lebih tinggi.