Nah saat itu, Kiki salah satu anggota dari CJR berkata bawasannya dia ingin hidup di era 90 an yaitu di era yang kata dia sih penuh dengan tantangan *iya gitu* dan era dimana banyaaaak sekali genre musik baru bermunculan, limpah ruah, swasembada.
Hmmmm ..... ya ya ...
Lalu saya pun berpikir,
Mungkin kiki merasa lebih bergairah ketika harus mencari kaset atau CD seken karena keadaan perekonomian dompetnya sedang melemah sampai di bawah titik mengenaskan, di sepanjang jalan Cihapit, hilir mudik, tungkrang tongkrong, pilah pilih diantara deru debu dan kendaraan yang lewat tiada henti daripada duduk diam mendonlot lagu lagu secara free dari gajetnya sambil memandangi balok balok sinyal yang kadang penuh tapi sering kosongnya.
Mungkin kiki merasa lebih senang karena bisa berdilema ketika harus menunggu acara dikte lirik lagu di radio kesayangan di tepat pukul 10 malam dimana matanya sudah rapet sebelah tapi bayangan nyanyi bareng nuno bettencourt melayang layang di matanya yang sebelah lagi, daripada duduk diam di depan gajetnya untuk mengugling lirik lagu yang dia cari dengan hanya ketik sana tekan sini, beribu ribu lirik lagu langsung muncul di depan matanya, yang sebelah mana? entah lah.
Mungkin kiki merasa lebih bersemangat ketika harus mengantri di telepon umum, wartel atau membongkar kunci telpon rumahnya dengan segala cara demi bisa menelpon seseorang yang ingin dia telpon, bahkan terkadang bela belain menunggu tengah malam tiba ditemani secangkir kopi pahit demi interlokalan dengan tarif yang murah daripada hanya duduk diam di depan gajetnya, skype an, bbm an, wa an, twitter an, fb an etc etc etc ...
Mungkin kiki merasa begitu sempurna ketika di pergelangan tangannya nangkring G shock triple 10, pager motorola di saku jeans nya, walkman sony super gede di dalam tas nya, kalkulator casio fx 3600 di selipan buku bukunya, dan gak ketinggalan buku alamat kecil di dalam dompetnya, daripada merasa bosan paripurna kepada satu buah gajet multitasking nya yang bertipe 4 L alias lu lagi lu lagi.
Mungkin kiki lebih merasakan kepuasan tiada tara karena pengorbanannya yang harus nongkringin salah satu TV swasta terbayar lunas ketika akhirnya dia bisa melihat Pearl Jam, Nirvana, Live, STP, Alanis, bahkan ben tua sekelas Kiss berunplugged ria di acara MTV unplugged dari pada hanya mengerahkan pasukan jempol nya untuk memutar segala macam video yang dia ingin lihat di situs gratisan yusub eh yutub.
Daaaaannn ....
Mungkin kiki ingin merasa lebih kaya rasa ketika playlistnya di penuhi dengan musik musik 90 an yang terkenal dengan keberagamannya daripada hanya berkutat dengan katy perry dan lady gaga.
Ah, tapi ini semua cuma mungkin. Hanya Tuhan dan Kiki yang tau.
Auf wiedersehen sayonara goodbye yuk dadah yuk bay bay.

posted from Bloggeroid