Nightcrawler sae. Begitulah yang dikatakan seorang teman kepada saya beberapa hari yang lalu. Nightcrawler adalah salah satu film yang diperankan dengan baik oleh aktor berwajah lebar, Jake Gylenhaal. Saya mulai menyukai Gylenhaal ketika ia memerankan seorang detektif bernama Loki di film thriller Prisoners. Anehnya saya menyukai dia bukan karena kecharmingan nya melainkan karena perannya yang mengharuskan dia ber facial tic. Matanya sering berkedip bila ia tengah berada dalam situasi yang membuatnya stress. Bagi saya kedipan matanya terlihat sangat kul padahal itu adalah penyakit yang berkaitan dengan syaraf, ah alangkah sarap nya saya.
Lain lagi dengan Stephen Baldwin, saya menyukai Baldwin hanya di satu film saja, yaitu serial The Young Riders, karena selebihnya film dari adik nya Alec Baldwin ini gak ada yang menggugah hati saya. Di serial itu, Baldwin berperan sebagai William F Cody, seorang cowboy yang berprofesi sebagai kurir Pony Express. Yang saya sukai dari dia tak lain dan tak bukan adalah senyuman nya. Senyum dengan bibir miring mendekati sinis. Senyum yang sangat langka, selangka harimau sumatera.
Pernah lihat film Con Air? Kayaknya hampir semua orang yang mempunyai hobi nonton bakal menganggukan kepala. Di film yang di mainkan secara gondrong oleh Nicholas Cage itu ada seorang serial killer bernama Garland Greene yang di perankan oleh Steve Buscemi. Menurut saya Buscemi dapat menghidupkan sekaligus menguatkan karakter ini, cukup dengan mempertontonkan seringaian nya. Gigi taringnya terlihat indah berdampingan dengan barisan gigi lainnya. Buscemi sukses memukau penggemarnya dengan deretan giginya yang enggan ia perbaiki karena membawa hoki.
Bagaimana dengan Liam Neeson? Ah, aktor tua dari Irlandia itu selalu memesona saya dengan suaranya yang dalam, berat dan terdengar ningrat. Menurut saya, tidak ada yang bisa menyaingi ke epikan suara nya. Suaranya akan tetap menggetarkan jiwa, tak peduli apakah ia menjadi seorang villain bernama Ra‘s al Gul, di Batman begins dan Batman raising, ayah yang bertanggung jawab di Taken, Singa yang agung bernama Aslan di Chronicle of Narnia, Qui Gon Jinn sang Master of Jedi di Star Wars, atau sebagai Narator di beberapa film dokumenter.
Saya adalah pengangum kepala botak ala ikon alternatif rock, Billy Corgan. Di dunia film, kita mengenal kepala botak yang sama ikonik nya dengan milik Corgan, itu adalah milik Patrick Stewart. Pemeran kapten Jean Luc Picard dalam serial kegemaran saya Star Trek itu adalah aktor yang terlihat sangat serius, dia jarang tertawa lebar, kegembiraannya hanya tergambar melalui sebuah senyuman. Tapi Kepala licin tak berambut dan tampang seriusnya itulah yang telah membuat peran nya sebagai Profesor Xavier di X Men menjadi lebih meyakinkan.
Setiap orang mempunyai keistimewaan nya masing masing, karena setiap orang terlahir berbeda. Begitu pula dengan para aktor yang saya sebutkan diatas, mereka mempunyai sesuatu yang istimewa dan dengan sadar mereka kembangkan demi profesinya.
Jadi, marilah kita mulai menggali, bukan bersama telkom melainkan bersama hasrat yang ada dalam hati, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa setiap dari kita mempunyai hal yang istimewa. #apasih.


Lain lagi dengan Stephen Baldwin, saya menyukai Baldwin hanya di satu film saja, yaitu serial The Young Riders, karena selebihnya film dari adik nya Alec Baldwin ini gak ada yang menggugah hati saya. Di serial itu, Baldwin berperan sebagai William F Cody, seorang cowboy yang berprofesi sebagai kurir Pony Express. Yang saya sukai dari dia tak lain dan tak bukan adalah senyuman nya. Senyum dengan bibir miring mendekati sinis. Senyum yang sangat langka, selangka harimau sumatera.
Pernah lihat film Con Air? Kayaknya hampir semua orang yang mempunyai hobi nonton bakal menganggukan kepala. Di film yang di mainkan secara gondrong oleh Nicholas Cage itu ada seorang serial killer bernama Garland Greene yang di perankan oleh Steve Buscemi. Menurut saya Buscemi dapat menghidupkan sekaligus menguatkan karakter ini, cukup dengan mempertontonkan seringaian nya. Gigi taringnya terlihat indah berdampingan dengan barisan gigi lainnya. Buscemi sukses memukau penggemarnya dengan deretan giginya yang enggan ia perbaiki karena membawa hoki.
Bagaimana dengan Liam Neeson? Ah, aktor tua dari Irlandia itu selalu memesona saya dengan suaranya yang dalam, berat dan terdengar ningrat. Menurut saya, tidak ada yang bisa menyaingi ke epikan suara nya. Suaranya akan tetap menggetarkan jiwa, tak peduli apakah ia menjadi seorang villain bernama Ra‘s al Gul, di Batman begins dan Batman raising, ayah yang bertanggung jawab di Taken, Singa yang agung bernama Aslan di Chronicle of Narnia, Qui Gon Jinn sang Master of Jedi di Star Wars, atau sebagai Narator di beberapa film dokumenter.
Saya adalah pengangum kepala botak ala ikon alternatif rock, Billy Corgan. Di dunia film, kita mengenal kepala botak yang sama ikonik nya dengan milik Corgan, itu adalah milik Patrick Stewart. Pemeran kapten Jean Luc Picard dalam serial kegemaran saya Star Trek itu adalah aktor yang terlihat sangat serius, dia jarang tertawa lebar, kegembiraannya hanya tergambar melalui sebuah senyuman. Tapi Kepala licin tak berambut dan tampang seriusnya itulah yang telah membuat peran nya sebagai Profesor Xavier di X Men menjadi lebih meyakinkan.
Setiap orang mempunyai keistimewaan nya masing masing, karena setiap orang terlahir berbeda. Begitu pula dengan para aktor yang saya sebutkan diatas, mereka mempunyai sesuatu yang istimewa dan dengan sadar mereka kembangkan demi profesinya.
Jadi, marilah kita mulai menggali, bukan bersama telkom melainkan bersama hasrat yang ada dalam hati, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa setiap dari kita mempunyai hal yang istimewa. #apasih.


posted from Bloggeroid