Berbekal google maps, akhirnya saya touch down juga di bukit yang lagi hits banget di Kuningan, yaitu bukit Panembongan. Bukit ini mirip mirip bukit bintang nya Moko. Kata Bapak polhut yang katanya di turunkan langsung dari Jakarta bukan dari langit, bukit panembongan ini ketenaran nya satu tingkat di bawah Moko. Ja bener baaeeee.

Jalan menuju ke desa tembong dimana sang bukit berada itu bagaikan roda kehidupan, kadang naik kadang turun. Aeh kok sounds like permainan ular tangga ya, jaaa bener baaeee maning. Tanjakan dan turunannya sangat ekstrim, dengan keadaan jalan yang bervariasi. Ada yang di beton, di aspal, jalan berbatu dan jalan tanah yang berdebu. Yang gak ada cuma jalan jalan di tunjungan, karena itu adalah syair lagu.

Karena halnya sedang ada dalam kepopuleran, maka tak ayal pengunjungnya pun membludak, pabalatak, menuh menuhin tempat. Wisatawan lokal dengan berbagai gaya, dari yang bergaya casual, allay, motorcrosseran, formal, sampai sarungan dan cadaran. Semua gak mau ketinggalan menghabiskan liburan di bukit dengan panorama yang tak semenjana itu.


Jalan menuju ke desa tembong dimana sang bukit berada itu bagaikan roda kehidupan, kadang naik kadang turun. Aeh kok sounds like permainan ular tangga ya, jaaa bener baaeee maning. Tanjakan dan turunannya sangat ekstrim, dengan keadaan jalan yang bervariasi. Ada yang di beton, di aspal, jalan berbatu dan jalan tanah yang berdebu. Yang gak ada cuma jalan jalan di tunjungan, karena itu adalah syair lagu.

Karena halnya sedang ada dalam kepopuleran, maka tak ayal pengunjungnya pun membludak, pabalatak, menuh menuhin tempat. Wisatawan lokal dengan berbagai gaya, dari yang bergaya casual, allay, motorcrosseran, formal, sampai sarungan dan cadaran. Semua gak mau ketinggalan menghabiskan liburan di bukit dengan panorama yang tak semenjana itu.
