Sebagai penyuka eddie vedder dan Pearl Jam (PJ), kurang afdol rasanya kalo belum sedikit cerita tentang mereka, padahal kalo kata kemal tu, tinggal makan kurma aja biar afdol mah kakakak.
Bicara tentang Eddie gak kan lepas pasti ngomongin PJ, begitu juga sebaliknya. Kenal suara bariton mas ed dengan ben nya PJ waktu jaman SMA kira2 taun 93 an, disebuah mobil kijang penuh sesak dalam perjalanan ke majalengka. Kebetulan sang pemilik mobil penggemar PJ, kala itu lagu yang dipasang adalah daughter, gak pake lama untuk jatuh hati ke ben grunge ini *thankstoyoufriend*.
Dari situ aku mulai searching PJ, albums, pictures, stories, and lyrics. Sebagai frontman PJ, mas ed ini gak ada duanya.
Eddie Vedder terlahir sebagai Edward Louis Severson III, ayah kandungnya Edward Louis Severson, jr belakangan diketahui meninggal karena peyakit multiple sclerosis, ed sendiri gak tau kalo sebenernya ayahnya peter mueller yang selama ini hidup dengannya adalah ayah tirinya. Setelah ed tau bahwa dia bukanlah anak kandung mueller, dia mengubah nama belakangnya menjadi Vedder. Nama Vedder sendiri diambil dari nama gadis ibunya. Drop out dari high school karena harus bekerja sebagai penjaga toko obat untuk menghidupi dirinya, ed mulai menekuni musik, the who adalah ben yg menginspirasinya. Ed pun tercatat pernah menjadi pelayan, sampai petugas keamanan di suatu hotel. Passion bermusiknya terus bertumbuh seiring dengan bergabungnya dia dengan beberapa ben lokal. Sampai suatu ketika ed bertemu dengan temannya yang merupakan founder redhotchillipeppers yang juga teman main basketnya, jack iron. Iron menyodorkan demo tape dari sebuah ben yg bertempat di seattle, mereka sedang membutuhkan seorang vokalis. Demo tape itu akhirnya melahirkan trilogy momma son yang berisi lagu alive, footsteps dan once. Trilogy itu menceritakan tentang seorang anak yang merasa dibohongi akan status dirinya dalam keluarga, lalu dia menjadi seorang serial killer dan akhirnya dijebloskan ke penjara dengan vonis hukuman mati. Dari situlah akhirnya eddie bergabung dengan jeff ament, stone gossard (motherlovebone), disusul dengan mike mc cready dan dave krusen, sebagai suatu ben bernama mookie blaylock, berdasarkan beberapa personilnya yang gemar bermain basket. Karena mookie adalah seorang pemain basket yang nyata2 ada, akhirnya mereka mengganti nama ben mereka menjadi Pearl Jam, Pearl adalah nama nenek ed yang sering membuat selai. Debut album pertama mereka adalah TEN, diambil dari nomor jersey mookie. Gak dinyana TEN begitu meledak tahun2 itu yang menyebabkan PJ menjadi ben yang namanya begitu exploded dan duduk sejajar dengan Nirvana dan Alice in Chains dalam mengusung dan mempopulerkan musik Grunge yang sering disebut dengan Seattle Sound. Ten sendiri lagu2nya bercerita tentang depresi, bunuh diri, pembunuhan, sampai gelandangan. Album TEN ini bisa dikatakan album yang penuh kesuraman. Eddie adalah seorang vegetarian. Disaat senggang dia seringkali menjalani hobinya berselacar alias surfing, (beberapa lagunya terinspirasi dari hobinya ini) dan bermain basket, dia bersahabat dengan beberapa atlet di dua cabang olahraga itu seperti dennis rodman juga kelly slater. Eddie sering terlibat dalam suatu proyek musik dengan ben atau artis terkenal, diantaranya the ramones, the doors, dave grohl, johnny depp (myfave), neil young, sampe susan saradon daaan masih banyak lagi. Secara personal eddie pernah menggarap sontrek untuk film into the wild yang disutradarai sean penn yang ceritanya diangkat dari novel kisah nyata karangan jon krauker. Eddie juga pernah menjadi cameo di beberapa film dengan berperan menjadi dirinya sendiri. Proyek terbaru mereka belum lama ini adalah PJ20, yaitu sebuah film dokumenter tentang ben mereka yang telah memasuki usia 20 tahun, usia yang cukup panjang bagi sebuah ben yang personilnya gak banyak bongkar pasang. Sebenernya masih banyak cerita tentang eddie vedder dan pearl jam, tapi kayaknya bakal panjaaaang banget meliuk liuk kesana sini, so lain kali kita panjangin lagi deh ceritanya :))) **********pearljammakesmylifesocolourfull********* #diambildariberbagaisumber#
No comments:
Post a Comment