Thursday, May 23, 2013

STUN ‘A

Sore, hujan hujan gini, enaknya duduk di pojokkan sambil ketak ketik nyampah, pasang earphone, dan pilih pilih lagu yang sedikit mewakili suasana hati.  Seiring dengan kilat yang menyambar, seperti dibangunkan dari tidur yang panjang,  diri ini baru sadar kalo ada beberapa ben yang mempunyai nama mirip mirip.
Sebenernya bukan mirip juga kali
ya, hanya kebetulan bahwa nama
ben ben itu terdapat kata ‘stone‘
di dalamnya.

Katanya nih stone itu rock, rock itu keras ~
musik keras, keras itu batu, batu
itu stone tu balik lagi kan, dari
stone ke stone lagi, memang keras
kepala stone ngalias batu ini ya
ckckck :p

Stone yang pertama adalah STP, bukan singkatan dari stempet ya tapi Stone Temple Pilots. Kenangan saya bersama STP adalah duduk di undakan semen  depan gedung B, pagi hari berkabut dengan tetes embun bergelayut di dedaunan, sebelum jam kuliah mulai.
Berbagi earphone dengan seorang
teman, dan interstate love song
lah yang diputar.
STP, terdengar rough dengan
kata ‘stone‘ nya, tapi tahukah saya
bahwa nama STP itu terinspirasi dari stiker STP motor oil yang dulunya sangat digemari oleh para line up STP, jawab nya tentu saja saya baru tau.   Dan ternyata memang gak jauh jauh amat dengan stempet ya, wahwah.

Stone kedua yang nangkring di myplaylist adalah Stone Roses. Ben yang berasal dari Manchester Inggris itu adalah ben yang hanya mempunyai 2 buah album studio sepanjang karir mereka bermusik sejak tahun 1989.  Berkenalan dengan Ian Brown cs ini adalah suatu ketidaksengajaan, kala itu saya sedang kalap ngeborong CD bajakan, tertarik dengan cover album mereka yang sangat eye
catchy dan setelah di dengarkan
ternyata lagu lagu nya pun ear
catchy, ah mata ini ternyata tak sedang salah.
Dan tau kah saya kenapa ben ini
bernama Stone Roses ?  Kabar nya
sih gak ada arti apa apa, hanya
sesuatu yang berlawanan, stone
yang terdengar macho dan
roses yang terdengar feminin. Titik.

Yang ketiga adalah Queens of the
Stone Age, nah kalo ben satu ini
new comer di myplaylist padahal ben nya sendiri sudah cukup tua. Tertarik mencari lagu lagu nya ketika saya mulai suka membaca situs tentang salah satu aliran musik. Tapi gak semua lagunya cocok di telinga saya, hanya beberapa saja yang ada di myplaylist.

Pertama kali baca judul ben ini, otak sempet belibet dari queens of the stone age menjadi
queens of  the stone henge haha
maklum kebanyakan baca novel mitologi enggeris.
Ben ini ternyata mendapatkan
nama tersebut dari produser nya sendiri ketika mereka sedang rekaman studio di bawah bendera nama Kyuss, untung aja gak ditambah miapah.
Awalnya sih ben yang berdiri tahun 1996 itu akan di beri nama kings of the stone age tetapi mereka merasa nama itu terlalu manly, menurut homme yang bukan simpson *hommer kalik simpson ealah* sang frontman, musik rock itu bukan monopoli pria semata, “not only heavy for boys but also sweet for girls“ yeaaay hidup homme :D
Maka bergantilah nama ben yang berasal dari Palm Dessert California itu menjadi queens of the stone age.

Stone keempat adalah Stone Sour.Berawal dari lagu Wild Horses nya Rolling Stones yang di cover secara sempurna oleh tarikan pukal seksehnya Corey Taylor, adalah pertama kali saya tau ada ben dengan nama yang berasa asem.  Yup, Stone Sour sendiri memang berasal dari sebuah nama minuman berupa campuran whiskey dan orange juice yang berasa asem asem gimana gitu katanya ya. Mereka ini juga kerap mengkaver lagu lagunya Pearl Jam, dan itulah salah dua nya alasan saya menangkringkan lagu lagu mereka di myplaylist. Dan Through the glass is a great song.

Terakhir adalah The Rolling Stones.Cuma ben satu ini yang gak ada di myplaylist, ilfill sama Mick Jagger, gak tau kenapa, tapi gak ilfil sama lagu lagunya asalkan di bawain sama orang lain, seperti Stone Sour, Stereophonics, Gob, atau Guns and Roses.  Tapi harus di akui bahwa Rolling Stones ini adalah salah satu legenda hidup musik rock yang gak usah dipertanyakan lagi keberadaannya di dunia musik rock and roll.  Hampir semua penggemar musik rock tau ben yang identik dengan gambar lidah melet itu, dari kota sampai pelosok desa.  Maka saya pun tertawa ngakak ketika seorang teman dulu bercerita tentang ketenaran Rolling Stones di kampungnya, ketika dia perform dengan atribut rock, ada seorang pemuda yang langsung berteriak “STUN ‘A“  haha, i wonder,  itu kira kira sambil melet gak ya lidahnya ?
Dan taukah saya bila nama The Rolling Stones itu di dapat dari salah satu lagunya Muddy Waters  yang berjudul rolling stone ? Kasih tau gak ya, halah *plak* :p :p

Ya, begitulah kira kira penerawangan saya terhadap ben ben ‘stone‘ yang ada di myplaylist.  Bosen nerawangin duit, palsu apa bukan. Toh kalo palsu jadi gak bisa di pake belanja, mending gak diterawang aja deh. 

#salam bebatuan

Published with Blogger-droid v2.0.10

Wednesday, May 8, 2013

Bukan iklan Kantor Pos

Pagi ini saya ikut nimbrung baca majalahnya Tombak, dan menemukan kata Kantor Pos, yang membuat saya teringat, bahwa sudah cukup lama  saya tidak mengunjungi si bapak pos yang humoris itu.

Lalu tanpa diminta, pikiran saya pun melayang kepada beberapa kantor pos yang pernah dan masih saya sambangi, sepanjang karir saya berkirim surat dan beraktivitas pos lainnya.

Kantor pos yang pertama kali saya kenal adalah kantor pos yang hanya dipisahkan dengan 12 rumah, 1 lapangan volley , dan 2 ruas jalan dari rumah saya yang dulu, beda RT tapi masih satu RW.  Seringkali saya diajak ibu saya ke sana untuk mengambil wesel kiriman hasil panen dari kampung.  Bila tujuhbelasan tiba, kantor pos itu di malam hari berubah fungsi menjadi pusat kegiatan lomba, dari cerdas cermat sampai tenis meja karena mempunyai halaman yang lumayan luas.

Sejak dulu sampai sekarang, kegiatan yang berhubungan dengan pos, saya lakukan di kantor pos yang terletak tidak jauh dari sebuah cemetery itu.  Satu hal yang selalu membuat rindu pada kantor pos itu adalah ketukan stempelnya yang khas, lebih heboh dari ketukan palu pak Hakim di pengadilan.  Dan jangan pernah datang ke sana bila tanggal 4 tiba, karena bakal kalah saing dengan para bapak ibu pensiunan TNI AU.

Masa kuliah, saya masih menggunakan jasa pos. Email  belum sepopuler sekarang. Internet masih menjadi hal yang  mahal dan langka. Thank God, bahwa di kampus saya ada gerai pos menclok dengan manisnya.  Bapak pos nya ramah dan murah senyum.  Saya lumayan sering datang ke kantor pos kampus dalam aksi melancarkan hobi berkirim surat.  Saking sukanya menulis surat saya punya teman korespodensi yang tinggalnya hanya  sekitar dua kilometer dari kampus,  weird but fun.

Kantor pos memang gak pernah mau jauh jauh dari saya, buktinya ketika saya KP di salah satu cabang bank pemerintah, ada sebuah kantor pos berdiri tepat di sebelahnya.  Petugas di kantor pos itu adalah seorang wanita, yang dulu masih jarang ditemui di beberapa kantor pos cabang pembantu, berbeda dengan kantor pos pusat/besar yang mayoritas petugas front officenya adalah wanita.

Saya beberapa kali berkunjung ke kantor pos besar itu, biasanya saya lakukan sekalian jalan jalan atau dikejar waktu tanggal pengiriman.  Dari berkirim surat lamaran kerja, katalog, undian, TTS sampai paket barang kerap saya lakukan disana.  Mengantri panjang pun pernah saya lakoni, bersaing dengan para pengirim surat lamaran CPNS.   Yang saya suka disana selain ruangannya yang luas adalah meja tulis di tengah ruangan yang berfungsi pula sebagai kotak surat, bau khas lem kertas takol yang kadang sudah agak mengering, dan pulpen bertali yang alhamdulillah jarang macet macet.

Karena kemajuan teknologi komunikasi cepat sampai seperti internet dengan emailnya, telepon, dan sistem online Bank, membuat aktivitas berkirim surat, telegram, dam wesel pos pun, menurun drastis. Untuk tetap eksis di dalam hati masyarakat, kantor pos kini menyediakan fasilitas pembayaran online untuk listrik, air, telepon, kartu kredit, cicilan kendaraan, sampai pemesanan tiket kereta api.  Selain itu kantor pos menyediakan layanan tabungan bekerjasama dengan Bank BTN dengan biaya administrasi paling rendah diantara bank lain.  Untuk paket barang, kantor pos tetap nomor wahid dalam faktor daya jangkau karena jaringannya yang luas mengakar dari Sabang sampai Merauke.

Semoga kantor pos tetap ada dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyrakat sesuai dengan slogannya “ Untuk anda kami ada “.

Hail hail kantor pos !!

*tulisan ini tidak disponsori oleh kantor pos manapun :D

Published with Blogger-droid v2.0.10