Thursday, June 13, 2013

3 jam di kantor kecamatan

Kantor kecamatan saya adalah sebuah kantor yang terletak di negeri antah berantah bila di ukur berdasarkan jarak yang harus ditempuh dari rumah.  Melewati beberapa kompleks pesawahan dan beberapa perkampungan.  Sepanjang perjalanan dihiasi dengan jajaran pegunungan yang membiru, kali kecil yang mengairi sawah dengan warna airnya yang menghitam terkontaminasi limbah pabrik, gundukan sampah,dan jalan aspal naik turun yang mulai bolong bolong membahayakan.  Oh indahnya pemandangan #singasong.

Beberapa  hari lalu saya melakukan pendataan e ktp di kantor kecamatan tersebut.  Pukul 8.30 belum banyak petugas yang datang, sementara pengunjung sudah menumpuk, dalam hati saya, enak bener jadi pegawe kecamatan, santai tai tai ...
Tak heran ada seorang bapak nyeletuk kesal “ kudu di inpeksi ku jokowi ieu mah“ #haha.

Setelah mengantri yang diisi dengan makan bubur ayam 3 ribu, bengong, online, bbm an, sms an akhirnya sampai juga panggilan merdu petugas kecamatan dengan diiringi asap rokok yang mengepul diudara nan pengap plus sumpek, membuat paru paru berjuang ekstra keras berebut oksigen bersih dengan pengunjung lainnya.

Bagaikan keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buhaya, saya pun kembali mengantri di gang sempit menuju ruangan pemotretan yang di huni oleh dua orang petugas pendataan.  Antrian yang tidak teratur membuat suasana mengantri sangat tidak nyaman.  Iseng, saya melihat sekeliling ruangan yang bentuknya di sekat sekat ala back office nya bank.  Ada yang sedang ngobrol santai dengan temannya yang mungkin saja masih kerabatnya, mondar mandir gak keruan,  telponan dengan tema seputar sosmed “eh, dia mah gak berteman sama saya“ busyet dah, merokok sudah pasti, dan beberapa meja yang melompong ditinggal penghuninya.
Sambil menunggu giliran dengan menikmati bau tujuh rupa gak jelas, saya pun mendengar kata kata seorang petugas kepada temannya yang disodori map “yeuh aya nu rek ngajak gelut“ atau “nih, ada yang mau ngajak berkelahi“.  Walhasil ternyata ada seorang warga yang komplen sesuatu dan harus diurus segera oleh petugas yang disodori map tersebut. Memesona sekali kan? Petugas yang harusnya melayani masyarakat dengan baik malah menganggap musuh dan meremehkan masyarakat yang mengadu akibat ketidakbecusan mereka.  Mereka pikir gaji mereka tu turun dari langit apah #emosai jiwa *whoooshaaaaah*

Dan, akhirnya setelah 3 jam mengantri dengan segala tetek bengeknya, saya pun bisa bernafas lega, meninggalkan semua perasaan tak nyaman yang melanda, di suatu kantor kecamatan, di hari selasa.

*salam e ktp yang bikin pusing tujuh keliling sampai miring. 

Eh balik lagi, kabarnya kecamatan saya ini adalah salah satu kecamatan yang paling tidak rapi dalam pendataan e ktp nya.
*yaeyalah, sudah merasakan sendiri.

Published with Blogger-droid v2.0.10

No comments:

Post a Comment