Saturday, March 29, 2014

CINTA YANG MENGILHAMI

“Cinta dalam hidup Dante untuk selamanya adalah Beatrice Portinari yang telah tiada. Dante nyaris tidak mengenalnya, namun kenangan mengenai Beatrice begitu berkuasa di dalam diri penyair itu sehingga bayang bayang perempuan itu menjadi sumber ilham karya karya besarnya“
alinea ke 4 - Bab 52 - Inferno - Dan Brown.

seperti hal nya Dante, bagi ku engkau adalah beatrice ku, yang telah mengilhami seluruh karya karya ku yang masih tersimpan rapat dalam memory eksternal dan internal ku.
posted from Bloggeroid

Saturday, March 15, 2014

SIRENS

“I hear the sirens more and more in this here town“ - sirens, pearl jam.

Di suatu pagi pukul 7 kurang beberapa menit, saya mendengar bunyi sirine meraung raung, dan ternyata datangnya dari  salah satu jalan komplek perumahan menuju ke arah jalan raya, jalan dimana saya berada kala itu.  Sirine itu berasal dari sebuah motor seorang anggota kepolisian, yang lalu dengan manisnya memarkirkan motornya yang segede gaban itu di tengah jalan.
Lalu muncul lah sebuah mobil keluaran Jerman yang terlihat mengkilap dengan hiasan bunga bernuansa peach melenggang dengan anggunnya.
Diikuti oleh kurang lebih 20 an mobil pribadi yang rata rata keluaran terbaru. Bila satu mobil yang lewat memakan waktu 20 detik maka dibutuhkan waktu 400 detik untuk menunggu iring iringan itu lewat, yang membuat pemakai jalan lainnya tertunda perjalanannya.  Demi apa coba? Demi mengejar jadwal pak penghulu yang ketat seketat legging macan tetangga? demi menjaga hidangan berasa suam suam kuku ketika resepsi tiba? atau demi menjaga ketebalan make up agar tidak terkikis oleh keringat yang mana itu gak mungkin karena semua mobilnya pasti sudah dilengkapi oleh AC yang dinginnya tiada tara.

Dan hebatnya di hari itu, ada 4 kali iring iringan mobil pengantin yang lewat selama saya menempuh perjalanan mengantar Tombak sekolah pulang pergi. 
Dan 4 kali juga saya merasa begitu sedih, kenapa saya dulu gak nyewa motor segede gaban yang bersirine itu yah, keliatannya gayak banget, haih. *plaaak

Di lain hari, bunyi sirine meraung raung kembali.  Walaupun gak ada aksi naro motor segede gaban di tengah jalan, tapi kembali sirine yang ini cukup mengganggu lalu lintas pagi itu, semua kendaraan minggir memberi jalan.  Yang lewat bukanlah ambulans yang membawa orang sakit atau pun orang meninggal, kali ini yang lewat satu buah mobil kinclong yang lagak lagaknya milik orang penting, semacam pejabat teras, pejabat cabe cabean atau pejabat sambel sambelan. Ah ah positif thinking aja deh, mungkin sang pejabat takut ketinggalan pesawat? takut dateng telat ke acaranya?,maklumlah ya, bangun kesiangan atau hanya kebelet aja? Kasian juga sih soalnya toilet di pom bensin emang gak nyaman dan kadang ngantri juga, masa harus bunyiin sirine biar gak usah ngantri.  Tsk.

Lain harinya lagi, bunyi sirine kembali meraung raung.  Kali ini yang lewat adalah para pengendara motor ala Lorenzo Malas di film nya Renagade. Motor yang segede gede kerbau tetangga itu memenuhi jalan.  Para pengendaranya kadang terlalu fokus dengan dandanan lebaynya, sampai helm pun di lupakan.  Tapi gapapa lah ya gak pake helm, mungkin motornya punya peralatan anti kecelakaan, kan harganya mahal.  Saya salut dengan rombongan persodaraan ini *garuk garuk kepala, nganggep sodaranya hanya  ke sesama spesies nya aja, spesies lain gak dianggep sodara buktinya sering ada kasus bentak sana sini kalo ada yang menghalangi jalan mereka. #sigh.

Dan pagi ini ketika saya menempelkan earphone di telinga, terbersit dalam pikiran saya,
Eddie Vedder menulis lirik lagu “sirens“ yang bercerita tentang mortality dan rasa takut akan kehilangan seseorang karena terinspirasi oleh bunyi sirine di LA yang bersahut sahutan.

Coba mamang Eddie nangkring di jalanan sini, tema lirik lagunya pasti nambah, gak hanya rasa takut akan kehilangan seseorang tapi juga rasa takut akan ketinggalan jadwal pak penghulu, rasa takut harus ngantri toilet di pom bensin dan rasa takut gak dipandang “wah“.

Ah ya sudahlah.

“I pull you close, so much to lose
knowing that NOTHING LASTS FOREVER“




posted from Bloggeroid

Wednesday, March 12, 2014

LIGHTNING BOLT - PEARL JAM

Baru kemarin, saya sempat mendengarkan full album nya Pearl Jam yang berjudul Lightning Bolt.  Terhitung lumayan lama sih sejak album itu rilis bulan Oktober tahun lalu, bukan karena rariweuh seperti teman saya, saya kan pengangguran hehe, tapi karena ada pergolakan batin untuk menentukan pilihan antara mendownload berbayar atau tidak berbayar. Berbeda dengan album Oceania nya Smashing Pumpkins yang memang bisa di download secara free legally jadi gak ada perasaan bersalah gitulah (kikikik pencitraan) lightning bolt ini bikin galau karena memang kudu bayar alias beli haih tjakep.
Tapi akhirnya, yang gratisan lah yang menang (selalu ckck) walaupun harus menunggu agak lama. Ah maapkan saya ya, bukannya gak mau beli emang ogah aja beli *evil laugh.

Menurut saya, album studio ke 10 nya Pearl Jam ini isinya menunjukkan kematangan (bila indikasi kematangan diukur dengan segala sesuatu yang lebih halus, lembut, gak garang) baik musik maupun lirik liriknya, sematang para pendengarnya yang mulai mendengarkan mereka sejak tahun 90 an, matang loh ya bukan tua, catet !!

Sirens dan infallible adalah dua lagu yang ear catchy banget, hanya cukup satu kali dengar untuk menyukai lagu lagu yang lirik nya di tulis dengan apik oleh sang pemilik suara “golden baritton“ Eddie Vedder.
Sirens adalah lagu ballad yang sangat menyentuh, menceritakan bahwa gak ada sesuatu yang abadi di dunia ini “ nothing lasts forever“  deh gitu.
Sedangkan infallible bercerita tentang keadaan dunia sekarang ini yang dihiasi dengan banyak masalah diantaranya degradasi moral. Sama dengan Sirens, lagu ini durasinya cukup panjang tapi gak berasa ngebosenin. Di lagu ini semua instrumen terdengar satu satu dengan jelas.

Pendulum, nah lagu ini selalu bikin saya nyengir dengan line aaaa aaaa aaaaa nya.

Untuk lagu lagu bertempo cepat ada getaway, mind your manners, lightning bolt dan my father‘s son.
Lagu Getaway berisi lirik bertema lu lu gw gw jangan maksa deh, gitu kira kira atau kalo dalam versi  religiusnya “agamaku - agamaku, agama mu - agama mu“.

Nah kalo Mind your manners terdengar seperti “lukin“ di telinga saya.  Matt Cameron agak sibuk juga di lagu ini. Teriakan Eddie Vedder masih seperti 20 tahunan yang lalu, stunning !!

Lightning bolt, lagu sibuk yang asik banget, titik.

My father‘s son adalah lagu yang katanya berlirik paling sarkastik yang pernah ditulis Eddie Vedder.  “what a pitty you left us so soon to climb your mountain of regret“. See?

Nah kalo swallowed whole dan let the records play adalah dua lagu yang ringan ringan menyenangkan.

Lalu ada Sleeping by my self yang bagi saya sedikit berasa nge folk,  kayaknya dari ketukan drum, genjringan gitar (ukulele?), dan suara perkusinya.

Yellow moon dan Future days yang  berirama biar lambat asal selamat ini menyempurnakan album yang bisa di bilang album paling lembut diantara album album mereka lainnya.

Ya udah ah, sekian, bye !!

*lepas earphone anyar.

 



posted from Bloggeroid

Sunday, March 9, 2014

ALIRAN MUSIK DAN USIA

Di suatu kesempatan seorang teman yang dulunya aktivis ben aliran lumayan keras pernah berkata  kepada saya yang masih saja setia mendengarkan musik beraliran rada keras:
“kamu masih dengerin musik kayak gitu? Kalo aku udah enggak, malu sama umur juga anak“
Sungguh bijaksana sekali wahai engkau bapak, pindah aliran karena usia, patut diacungi jempol gajah. Baadaaaag !!!

Menurut saya selera musik itu gak dipengaruhi oleh bertambahnya usia.  Selera musik itu ditentukan oleh rasa.  Rasa nyaman untuk mendengarkan nada nada indah yang sekali lagi gak ada sangkut pautnya dengan yang namanya USIA.

Apakah musik keras itu memalukan untuk level usia tertentu?
Apakah anak anak kita akan mentertawakan orangtuanya yang menggemari musik keras?
Apakah usia matang identik dengan musik lembut?
Jawabannya ada di masing masing individu.
Bila memang sudah  merasa tidak mampu menikmati musik keras ya silahkan migrasi. 

Kalo saya, terlalu sayang untuk meninggalkan james hetfield, eddie vedder, billy corgan, chester bennington dan semua musisi galak seangkatannya karena saya tumbuh dengan komposisi musik mereka yang membuat hidup begitu berwarna, aih.

Ya gitu aja deh.

Happy monday morning !!
posted from Bloggeroid

Monday, March 3, 2014

ORANG KAYA

“orang kaya itu makan dengan tempe doang aja berasa nikmat, kalau makan steak tapi berasa pait berarti belum kaya“

Kutipan dari my hubby.

Hakahakahak.
Makan steak berasa pait, pait bayarnya bow ah.

Sekian

Happy monday afternoon !!
posted from Bloggeroid

Sunday, March 2, 2014

FICO SUCI 3 : LUCU ITU GAK GAMPANG

“Lucu itu gak gampang, gak lucu itu gampang“

Heyaaaaaa, that‘s right.
Untuk lucu itu emang gak gampang ya, contoh nya adalah pengalaman dari orang yang punya kutipan di atas. Berkali kali ikut audisi open mic stand up tapi gak pernah sukses. Tapi berkat kegigihan yang mana membutuhkan perjuangan yang gak gampang dan keyakinan yang seyakin yakinnya karena ingin di folbek oleh raditya dika dan someone that called pocongg akhirnya fico bisa lucu juga.

Pesan dari omong omongan ini adalah untuk lucu itu butuh usaha dan doa.

Ya udah ah.

Happy monday kawan !!!




posted from Bloggeroid

Saturday, March 1, 2014

NO SUCH THING - CHRIS CORNELL

Mengenal suaranya yang khas ketika jamannya video klip Black Hole Sun merajalela di salah satu stasiun tivi. Stunning voice!!!.

No such thing adalah track #2 dari album Carry on.

I saw a world that was beautiful
But the rain got in and ruined it all
Then I tried to be invisible
It was impossible even for me
I laughed at love, it was a big
mistake
In the absence of, I filled it with
hate
'Cause there's no such thing as
nothing
Yeah, there's no such thing as
nothing at all
I had the brains not to think at all
But the rain got in and I thought
too hard
On the world and as usual
I slumped too far into the void
I tried to make everything
meaningless
But the rain got in and made it a
mess
'Cause there's no such thing as
nothing
Yeah, there's no such thing as
nothing at all
Yeah, there's no such thing as
nothing
But my finger's on the trigger and
I'll turn off the world
So what gives me the right
To think that I could throw away a
life, even mine?
And what makes you believe
That you could get away with getting
old, overlapping me?
Maybe to lose or to save your soul
Is a choice of how you fill the hole
The rain got in
'Cause there's no such thing as
nothing
Yeah, there's no such thing as
nothing at all
There's no such thing as nothing
But my finger's on the trigger and
I'll turn off the world




posted from Bloggeroid

HAPPY METAL

“kan si eta mah aliran na HAPPY METAL“
*asli, ketawa gugulitikan bagaikan ngisep dinitrogen monoksida kayak di salah satu scene jenaka filmnya Mel Gibson dan Danny Glover “Lethal Weapon“.

Happy metal ? 

Setau saya musik metal itu identik dengan kegelapan yang bisa memunculkan kengerian lalu menyebabkan depresi yang berkepanjangan dan akhirnya menghasilkan growling an dan screaming an yang terdengar sangat mencengangkan dan terkadang melebaykan *pukpuk.

Dimana letak ke happy an nya coba?

Kata tetangga jauh yang mana ngakunya adalah bagian dari kaum metal   “kalo ingin happy, dengerin Bon Jovi aja“ 
*tergebok sekali hati ini sambil nyengir nabokin nyamuk pake raketnya rudi hadisuwarno eh hartono.

Tapi ada juga yang bisik bisik nih, tetangga sebelahnya tetangga yang tadi ngaku ngaku bagian dari kaum metal,
“coba dengerin “rise and fall“ nya Helloween. Itu lagu happy metal.

Dan mulailah keluar listing ben dengan lagu lagu happy metalnya yang awesome banget, gilak, dahsyat, tapi gak pernah saya denger sebelumnya ihihihi.

Ah ya, ternyata happy metal bukan milik si eta semata kawan ahak ahak hak hak hak.

Kata suhunya dua tetangga sebelah tadi yang ngaku ngaku bagian dari kaum metal bahwasannya,
Sub genre happy metal itu tidak eksis di dunia permetalan, karena  musik metal itu jauh dari ke happy happy an.
Kalaupun ada yang terdengar happy ya cuma sebagian kecilnya saja kecilll banget segede anak kutu, dan bisa di itung pake jari nya para tetangga tadi yang ngaku ngaku bagian dari kaum metal, bukan jadi kotakan genrenya. 
O yes baiklah mastaaarrr *sungkem dengan khidmat.

Masih kata si suhu tadi,
Musik metal itu adalah corey taylor seorang #eh salah fokus, itu mah kata saya :D

Ralat :
Musik metal itu adalah ah tau sendiri lah ya, pasti tau lah, yang itu pokoknya. :D

Ya udah ah, sekian.

Salam tiga roda, eh
Salam tiga jari deh!!!!

Rwwwaaaaaarrrrrrr !!!!!
Rwaaaaaaakkkkkssssss !!!!
posted from Bloggeroid