Saturday, May 3, 2014

IT‘S NOT HARRY POTTER‘S KNOCKTURN ALLEY

Gang ini bukanlah semacam
Knockturn Alley nya mister Harry Potter. Gang ini adalah gang yang selalu saya lewati ketika pulang dari pasar. Gang yang sangat produktif di pagi hari.

Di gang ini pula saya sering merasa kecil diantara himpitan bangunan bangunan permanen yang menjulang tinggi di sisi kanan dan kiri.

Pagi tadi, saya kembali melewati gang sempit ini.
Kicau burung kenari dari rumah berteras tanah menyambut kemunculan saya sementara bau asap yang keluar dari beberapa knalpot motor yang sedang di panaskan mengusik hidung saya. Udara bersih pagi hari dikalahkan oleh polutan masa kini, sayang sekali.
Seekor burung kakaktua bertengger di pagar salah satu rumah yang terletak persis di sisi jalan yang melandai. Kakaktua berbulu putih itu berjalan hilir mudik sambil mengangguk anggukan kepalanya.
Beberapa anak berkerumun di depan warung kecil, menikmati jajanan limaratusan sambil berceloteh dengan riangnya.

Di depan saya jalan menanjak telah menanti, berharap bisa melenyapkan beberapa kalori. Tiga orang ibu ibu berdaster sedang bergosip di depan kamar kamar kontrakannya. Harum masakan berkelebat lalu berganti dengan bau tak sedap dari kamar kecil yang letaknya entah dimana.

Lalu mata saya pun bersiborok dengan jemuran basah yang baru saja selesai di orbitkan oleh seorang ibu setengah baya, berderet rapi memenuhi pekarangan rumah yang di dalamnya terdapat sebuah pohon delima yang sedang lebat lebatnya.
Sementara di sebelah kiri saya tukang bubur yang sepertinya belum naik haji sedang sibuk melayani pelanggannya.

Perhatian saya pun beralih kepada dua orang bapak muda belia yang mungkin memutuskan untuk menjadi ratu rumah tangga, bersenda gurau sambil menggendong balitanya masing masing dengan sehelai selendang sutra tanda mata dari nya #eh :D.
Seekor ayam jantan dengan gagah mengepakkan sayap nya di atas kamar mandi setengah badan diiringi dengan wangi sabun dan gemericik suara air pancuran yang memanjakan telinga.

Di gang ini pula saya bersua dengan penjual awug, sayur dan pisang keliling. Seorang pemuda yang mengalami sedikit gangguan mental tapi rajin bekerja melengkapi suasana pagi yang sibuk, di sebuah gang, tempat dimana saya bisa merasakan suatu atmosfer keberagaman.

posted from Bloggeroid

No comments:

Post a Comment