Monday, July 27, 2015

PASAR CILIMUS

Di hari lebaran ini saya gak mau ketinggalan keren sama pak polisi yang sedang melakukan operasi ketupat di jalan. Tapi operasi yang saya lakukan bukan di jalan melainkan di pasar. Pasar yang saya kunjungi adalah pasar Cilimus Kuningan. Pasar Cilimus ini lumayan bersih, lantai bawahnya di tempati oleh pedagang sayuran dan turunannya. Sedangkan lantai atas di tempati oleh para pedagang sandang dan turunannya.

Banyak hal khas yang saya temui di pasar yang terletak bersebrangan dengan sebuah mesjid ini. Apa saja? Mari kita tengok.
Tahu kuning di pasar ini di jual perbungkus isi 5 dengan harga 2 ribu rupiah. Yang unik adalah kemasannya, plastik yang membungkusnya di buat bergelembung layaknya balon. Rasa tahu di sini hambar tidak seperti tahu cibuntu heuheu.

Satu hal yang wajib di beli di pasar ini adalah ampas kecap. Ampas kecap disini, butirannya masih utuh, dan rasanya sama sekali tidak asin. Dijual perbungkus nya seharga 5 ribu sampai 10 ribu rupiah saja.

Tersebutlah sebuah merk kecap yang terkenal di daerah ini, namanya adalah kecap cap ayam putih. Kecap ini rasanya agak asin dan tidak begitu kental tapi cukup membekas di lidah. Saya tidak lupa selalu membawa pulang kecap produksi Cirebon ini sebagai kenang kenangan eh oleh oleh.

Harga bahan makanan di pasar ini menjelang dan setelah lebaran mengalami kenaikan harga yang fantastis. Gak hanya tiket bis aja yang kena tuslah lebaran, harga pangan pun gak mau kalah. Mentimun yang hari biasanya hanya 6 ribu perkilo, naik menjadi 20 ribu perkilo. Begitu pula dengan daging dagingan harganya bisa naik sampai dua kali lipatnya. Hal ini selain di pengaruhi oleh banyaknya pendatang yang mudik lebaran juga karena permintaan akan bahan pangan naik untuk keperluan tradisi hajatan yang kerap dilangsungkan beberapa hari setelah lebaran.

posted from Bloggeroid

No comments:

Post a Comment