Di tahun 2012 ini, dunia persepatuan kita kembali di meriahkan oleh jelly shoes, yaitu sejenis sepatu yang terbuat dari plastik PVC aka polyvinyil chloride yaitu sejenis plastik yang paling sulit di daur ulang *wah wah*. Jelly shoes ini biasanya material pembuatnya alias si plastiknya ini suka di infus dengan gliter biar keliatan lebih bling bling gimana gitu. Penamaan jelly shoes ini dilihat dari penampakan bahan si sepatu yang terlihat seperti jelly, semi transparan dan agak agak kenyal.
Sebenarnya jelly shoes ini munculnya udah lamaaaaaa banget, kepopuleran si jelly ini mengharu biru di pertengahan tahun 1980 an. Seperti halnya fashion style yang selalu berulang, si jelly ini kembali tenar pada sekitar tahun 1990, 2003 dan sekarang ini 2012 yang tentu saja dengan desain yang lebih canggih dan trendy.
Sebenarnya, asal mula si jelly ini agak2 geje gifu alias gak jelas, ada yang bilang jelly shoes ini pertama kali diciptakan oleh seorang pembuat sepatu dari perancis setelah berakhirnya perang dunia ke 2 ketika kala itu eropa sedang kekurangan bahan baku sepatu yaitu kulit. Ada yang bilang juga, bahwa kemungkinan sepatu ini di buat antara tahun 1950 - 1960 an ketika plastik sedang jaya jayanya menjadi material yang mudah dijumpai dan dengan kekreatifannya para desainer sepatu bereksperimen membuat sepatu dari bahan plastik tersebut.
Perusahaan sepatu di Brazil yaitu Grendene mengklaim bahwa merekalah yang telah mengenalkan jelly shoes di pasaran Amerika. New York Times pun pernah mengangkat artikel tentang jelly shoes ini pada tanggal 1 juni 1980.
Cerita asal muasal jelly shoes masuk Amerika gini nih :
Pada tahun 1981, tersebutlah seorang direktur bank bernama Preston Haag, Sr berhenti bekerja untuk memulai bisnis keluarga. Dia lalu melakukan perjalanan ke Amerika Selatan untuk mencari kira kira ada gak sih produk yang potensial untuk dipasarkan di Amerika. Brazil adalah negara yang Haag tuju. Kebetulan ketika Haag jalan jalan, si mister ini melihat banyak wanita wanita muda yang menggunakan sepatu dengan warna warni terang benderang ciamik sangat, penasaran lah dia, dimanakah gerangan perusahaan yang memproduksi si sepatu warna warni tersebut. Setelah diselidiki ternyata, sepatu sepatu itu adalah produksi dari sebuah perusahaan yang berpegawai 3.000 orang dari 10.000 penduduk yang tinggal di Farroupilha, Brazil bernama Grendene. Karena ketertarikannya, Haag lalu mulai mendistribusikan sepatu sepatu tersebut ke Amerika melalui perusahaan barunya yang bernama Grendha. Jelly Shoes beredar di AS dengan heboh sekitar Februari 1983, setelah Blommingdale memesan 2.400 pasang jelly shoes dalam 9 model.
Di indonesia, sekarang ini, model jelly shoes yang sedang digemari adalah flower jelly, yaitu, jelly shoes yang mukanya berbentuk bunga bunga kecil bak renda dengan banyak pilihan warna. Merk yang sedang heboh adalah vivianne westwood dari bangkok, thailand.
Untuk bulan ini, bila ingin memiliki sepasang flower jelly shoes vivianne westwood, harus ikut pre order, kemarin ini pesan satu pasang tanggal 6 datangnya nanti akhir juli, harus sabaaaaaarrr......
Sedangkan untuk jelly shoes bermerk Bara Bara, sama juga susyahnya, kata sang penjualnya, setiap dateng langsung diserbu ... hahay gretoongg kaleee nyerbuuu.
Dan efeknya, harga jualnya gak turun turun, naik iya.
Bata, salah satu produsen sepatu lokal juga pernah memperkenalkan jenis sepatu jelly ini dengan harga yang bersaing dan desain yang lumayan oke.
Keistimewaan jelly shoes ini diantaranya nyaman di kaki karena kelenturan materialnya, kalo kena air ya cepet kering lah secara materialnya plastik jadi gak usah risau dan galau kalo pas hujan pake jelly shoes.
Dan terakhir, jelly shoes ini wangi bak permen, dan wanginya ini bisa bertahan kurleb satu tahun an #bisa nyamarin bau kaki juga tu wkwk# Sumber : wikipedia dan beberapa sumber lainnya
pic from : http://jellyshoesindonesia.blogspot.com/
Published with Blogger-droid v2.0.6
No comments:
Post a Comment