Hybrid Theory adalah album terakhir yang saya beli dalam format kaset berpita. Album Linkin Park itu pula yang sangat berjasa ketika saya bermuram durja dalam suatu perjalanan yang panjang dan melelahkan di atas kereta api Mutiara Selatan jurusan Surabaya Bandung sekitar tahun 2002 an.
Duduk bersebelahan dengan si kecemete yang sungguh pendiam membuat saya berpaling kepada walkman yang tergeletak pasrah di dalam tas, dengan satu satu nya kaset yang saya bawa. Berangkat dari Gubeng pukul 17.10, dengan hawa dingin menusuk tulang karena hujan yang mendera dan pontang pantingnya kipas angin yang berputar di atas kepala saya membuat semakin muram perjalanan kala itu.
Tapi kemuraman saya sedikit terobati oleh teriakan teriakan Chester Bennington yang jernih dan line demi line rappin‘ nya Mike Shinoda yang rapi.
Salah satu album yang masuk dalam buku referensi musik yang di edit oleh Robert Dimery sebagai 1001 albums you must hear before you die ini, memang album yang pantas untuk dinikmati dari awal sampai akhir. Nomor nomor seperti papercut, one step closer, crawling sampai in the end telah membuat malam saya diatas kereta api itu gak terlalu membosankan.
Memandangi gelap malam dari balik jendela yang sebagian retak karena ulah beberapa oknum suporter bola lokal yang tidak bertanggung jawab, dengan points of authority di telinga membuat mata saya gak bisa terpejam barang sesaat, asik menikmati luas nya sawah dan tegalan, cahaya lampu yang berpendar di kejauhan, dan bayang bayang pohon besar yang berdiri kokoh sepanjang tepi rel kereta. Saya tetap terjaga, karena saya ingin tetap terjaga. Dan untungnya band rock ini lah yang menjadi teman saya, apalagi ketika chester meneriakan line 1 menit 48 detiknya yang terkenal itu “shut up when I‘m talking to you“ mata saya serasa ditarik oleh kekuatan yang entah dari mana, sementara di samping saya si kecemete tertidur pulas, entah mendengkur atau tidak, siapa peduli, toh telinga ini telah di penuhi oleh komposisi musik Linkin Park yang genius. Lirik lirik dalam album ini yang berisikan tentang pengalaman pengalaman pahit sang lead vocalist, terdengar rough dan kadang sedikit menyayat hati, menyempurnakan album yang di nilai lebih punya potensi di banding album ben seangkatannya semisal Korn atau Limp Bizkit.
Dan akhirnya, entah yang kali keberapa album itu saya putar ketika kereta api yang saya tumpangi berhenti tepat di Stasiun Bandung, sekitar pukul 8 pagi an, meleset dari jadwal yang seharusnya. Panjang dan lama memang perjalanan yang saya tempuh, tapi setidaknya dengan Linkin Park di telinga, saya jadi merasa lebih dekat dengan mas Ches #eh, maksudnya dengan lagu lagu mereka yang mungkin bakal dikenang sepanjang masa.
Tracks list :
Papercut
One step closer
With you
Points of authority
Crawling
Runaway
By my self
In the end
A place for my head
Forgotten
Cure for the itch
Pushing me away
#salam mas ches eh LP !!!
No comments:
Post a Comment