Tuesday, March 5, 2013

Football without supporters is nothing

“football without supporters is nothing“ begitu kalimat yang terjeplak jelas di punggung kaos berwarna biru seorang suporter kesebelasan tim sepakbola, si maung bandung aka  pangeran biru, alias PERSIB.  Ya, suporter memang sangat berpengaruh bagi dunia persepakbolaan, sebegitu berharganya suporter sebuah kesebelasan sampai diberi julukan sebagai pemain ke 12.  Dan yang saya tau, para suporter persib ini mempunyai suatu wadah yang menaungi mereka diantaranya viking dan bomber yaitu bobotoh maung bandung bersatu.

Hari minggu kemarin, si maung ini punya jadwal pertandingan kandang lawan musuh bebuyutannya yaitu persija “the jak“, suporter kedua kesebelasan ini gosipnya jarang banget akur, padahal kan kalo akur, bisa dijadiin cerita sinetron dengan judul “Jak and the giant maung“ saingan dengan film jack and the giant slayer.

Bermain di stadion Jalak Harupat yang kapasitasnya lebih besar dari stadion Siliwangi membuat banyak sekali suporter yang berbondong bondong pergi untuk menonton tim kesayangan mereka, with or without ticket.  Gelombang kedatangan suporter bagaikan tsunami, tumpah ruah di jalan sejak pukul 11 siang, padahal pertandingan baru akan di mulai pukul 3 sore.  
Macet? Tentu iyaaa, tanpa adanya event itu saja jalanan kopo sudah macet apalagi ditambah dengan ratusan bahkan mungkin ribuan orang yang berdesak desakan ingin segera sampai di stadion yang terletak di wilayah kabupaten Bandung tersebut.

Dan gaya nya suporter ini sodara sodara patut diacungi peureub atau kalo bahasanya billy corgan blinking with fist, ngiceupan dengan peureub haha.

Menurut pandangan saya yang awam ini, ada beberapa macam tipe suporter di jalan, berdasarkan kendaraan yang digunakannya :

1.  Jalan kaki, maksudnya kendaraannya kaki punya sendiri bukan punya orang lain ya, kalo pake yang orang lain berarti harus ngerental.  Nah, tipe suporter pejalan kaki ini adalah tipe yang harus diacungi golok eh jempol karena mereka ini punya prinsip yang seteguh kukuh dan selapis legit eh baja, betapa tidak, panas, terik, hujan, debu, dilabrak semua demi satu tujuan, memberi dukungan kepada tim kesayangannya tanpa pamrih. Berjalan beberapa kilometer dengan kondisi dan situasi yang tidak bersahabat dijalan adalah hal yang jelas terpampang nyata *hiih syahroni* bikin bete yang ngeliat apalagi yang ngejalaninnya.Enggak? Yaaa terserah lah ya, bukan saya kok yang ngejalanin nya, tapi anda anda sekalian yang teguh kukuh berlapis baja beton bertulang.  Tapi suporter jenis ini lah yang sedikit agak sopan berlalu lintas, jalannya selalu di troroar, gak selap selip, dan gak ribut.  Tapi kasihan juga sih, karena suka telat jadi  kebagiannya nonton babak kedua itupun kalo punya tiket.  Tapi ada yang sedikit menganggu pikiran saya, kenapa air mineral yang mereka punya, bukannya diminum malah di banjurin ke kepala, nanti kalo haus pigimana, hayooo.

2.  Beroda 2 atau bermotor, nah kalo yang ini pure patut diacungi jempol gajah, sukur sukur jempolnya gak sengaja nginjek nginjek tanpa toleransi.  Berisiknya minta ampun bukan karena mulut tapi karena bunyi knalpot motor yang gas nya di mainkan dan klakson yang nyaring bikin rawing telinga.  Satu motor kadang dinaiki oleh tiga bahkan empat orang, satu keluarga juga pernah ada, tanpa helm, positip thinking ah mungkin gak punya helm karena ilang, dijual buat beli tiket, gak SNI takut kena razia #eh
atau habis keramas berjamaah menyucikan diri sebelum liat pertandingan agar dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk sehingga tim nya pulang nanti bisa dengan lantang menyanyikan lagu we are the champions nya mas predi merkuri, top deh.  Rombongan yang satu ini adalah rombongan terbesar dalam jumlah, inginnya disetarakan dengan rombongan moge yang kalo lewat di kawal om pol.  Mereka ini adalah suporter yang ingin cepat sampai dan duduk manis di stadion, dengan mengerahkan segala daya upaya, selap selip, main gertak ke pengendara lain, sok spesial, sok unjuk kabisa berakrobat ria di jalan, ngibar2in bendera serasa karnaval tujuh belasan, pokoknya wow banget deh. Bila pejalan kaki itu tipenya penyabar, yang ini tipenya gak sabar dan cenderung kurang ajar tsk tsk.

3.  Beroda 4 atau lebih bisa berupa kendaraan pribados, angkot, elf, bis, bahkan kalo memungkinkan kontainer pun bisa unjuk gigi atau lebih hot lagi kalau bisa, kereta api pun disuruh mencium aspal.  Kendaraannya sih biasa biasa saja, tapi penumpangnya itu yang bikin was was.  Dengan penumpang yang melebihi kapasitas, kepala tungal tongol, berisik mulut, naik di atap sambil teriak2 ala tarzan yang kehilangan si ape.  Mobil pribados pun hilang keeleganannya, dengan bagasi yg dibuka dan diisi orang, para penumpangnya pun kehilangan ke carjenikannya karena tidak tertib berlalu lintas.  Suporter macam ini adalah tipe suporter yang suka berserikat dan berkumpul, suka berkomunitas, sambil arisan kaos mungkin, memusyawarahkan yel yel yang bakal diteriakkan, pada intinya mereka ini adalah orang2 yang solider dan kompak.  Bagus sih asalkan gak merugikan orang lain, selama mereka mau menanggung akibat yang akan menimpa mereka bila tertimpa sesuatu dan tidak menyalahkan orang lain yang tidak bersalah, menurut saya suporter yang ini fine fine saja.  Karena armada yang dipakainya besar besar jadi memang agak sulit untuk selap selip sehingga gak terlalu bikin bibir keriting pengguna jalan lainnya, ya sedikit ikal sih iya.  Kejelekan dari suporter ini adalah mereka mengundang bahaya apabila nangkring diatap kendaraan, inginnya terlihat sok jago, gagah, berani, malah bisa berujung mati konyol, demi apa coba?  Demikian?

Menjadi suporter adalah hak masing masing orang, gak ada larangan dan undang undangnya, tapi bakal lebih elegan dan terhormat apabila menjadi suporter yang berbudi pekerti, tidak melanggar aturan, baik hati dan tidak sombong.  Sungguh ironis, bila niat bersuka ria mendukung tim tercinta harus berujung dengan kesedihan anggota keluarga yang  tiba tiba ditinggalkan.

#salam adjat sudrajat

Published with Blogger-droid v2.0.10

No comments:

Post a Comment