KKK bukan Ku Klux Klan tapi Kisah Kasur Kapuk. Sedikit terperanjat ketika mengetahui harga satu buah kasur kapuk ukuran single untuk saat ini adalah sebesar 600 ribu rupiah. Cukup mahal ya dibandingkan dengan kasur busa. Kasur yang dibuat secara hand made oleh pembuat kasur keliling itu ternyata masih ada peminatnya diantara gempuran spring bed dan kasur busa/foam. Selain masih ada penjajanya secara berkeliling kampung, toko pembuat kasur kapuk pun masih ada yang survive sampai sekarang, contoh nya yang terletak di Jl. Otista Bandung.
Mengapa para produsen kasur kapuk masih ada, ya pastinya karena masih ada peminatnya lah ya, seperti si om tetangga saya yang baru saja mengganti kasur kapuk lamanya dengan yang baru.
Sebenarnya apa sih yang membuat orang masih setia menggunakan kasur kapuk? Salah satunya adalah kasur kapuk ini lebih adem bila di gunakan di banding kasur busa, karena kapuk atau kapas adalah bahan dasar kain katun, dan kain katun akan terasa adem kan bila digunakan?
Salah dua nya adalah karena kasur kapuk bisa di cas, whaaaat? Ah, sudahlah jangan mangap kayak gitu, beneran kok, prinsipnya agak agak nyontek batre nihm gitu deh, bila terasa sudah agak agak keras karena kekurangan energi pengempuk, cas lah si kasur di bawah sinar matahari yang terik, niscaya kasur kapuk itu menjadi empuk kembali. Sip kan? Siip dong.
Tapi sebenarnya diantara kelebihan kelebihannya yang sungguh sangat gemilang, ada juga kekurangan dari kasur yang biasanya berpasangan dengan dipan itu, diantaranya adalah suka dihuni oleh tinggi/bangsat/tumilak, jadi si binatang penghisap darah itu suka sekali sembunyi diantara jahitan benang kasur dan lipatan lipatan kain kasur, tapi gapapa lah ya, lumayan kan bisa jadi temen ngobrol kalo lagi dijangkitin virus insomnia. Dan jauhkan lah sang kasur dari air, waaah ini nih, kalo yang rumahnya rawan banjir gak dianjurkan memiliki dan menggunakan kasur kapuk, karena kasur kapuk susah keringnya, nelangsa banget kan, udah banjir, gak ada sinar matahari, di hair/hand dryer butuh waktu yang lama dan tagihan listrik pasti bengkak, mau di masukin ke oven ala Mr. Bean, oven nya siapaaa yang segede kasur? Kasur aja gak segede oven. Aah, ya sudahlah pusing mikirinnya. Satu lagi kekurangan kasur kapuk adalah pemicu alergi, yaaa bagi yang punya alergi dengan serat serat kapuk, gak usahlah bela belain pake tu kasur, leave it or leave it, ya leave it aja deh, gak ada untungnya malah bikin alergi, gatel gatel, merah merah, bentol bentol dan akhirnya harus bersua dengan dokter langganan, males banget kan?
Nah begitulah kira kira kisah seputar kasur kapuk yang sempat dan masih menjadi buah bibir dan produk yang digandrungi jaman dulu, sekarang bahkan dimasa yang akan datang oleh para penggemar setianya.
#salam kasur kapuk, empuk empuk adem
No comments:
Post a Comment