Saya terbahak ketika seorang teman menulis pesan dengan heroiknya : keep on rockin‘ and save the horses! Apaaaalaaaaggiii coba. YA, saya suka musik rock, dan YA, saya dikelilingi oleh kuda kuda yang tiap hari hilir mudik di depan rumah saya, kuda, saya, dan musik rock, let‘s see :D.
Kuda dan saya :
Kuda favorit saya adalah Maximus, kuda istana yang sangat cakap dan pemberani, mempunyai mimik muka yang sangat kocak. Nonton tangled berkali kali cuma karena saya suka sama si max ini, selebihnya mah bonus.
Kuda favorit kedua saya adalah kudanya Lucky Luke, si Jolly Jumper, kuda putih bertotol coklat yang di gadang gadang sebagai kuda tercerdas di dunia. Mempunyai surai blonde dan bulu mata yang aduhai. Mungkin Utut Adianto bakal seneng kalo ketemu dia, soalnya si jolly jumper ini gape sekali main catur selain mencuci baju.
Di kampung saya, kuda (delman) adalah alat transportasi yang masih eksis. Jauh dekat seribumaratus. Para pemilik kuda di sini karakternya bermacam macam, ada yang lemah lembut, sedang sedang saja dan ada yang galak luar biasa. Saya paling kheki sama yang galak luar biasa, mereka ini kadang mencambuki kuda bagai mencambuki kasur kapuk yang merana di siang hari bolong. Sang kuda cuma bisa meringkik sedih, mengiris hati. Harusnya saya ajak salah satu mantan capres kemarin ini untuk berkoalisi lantas demo sambil membentangkan spanduk “SAVE THE HORSES“ di depan kantor kelurahan *bawa unimog kayaknya keren jugaa eaaaaaaa.
Kuda dan musik rock :
Dulu saya punya teman, dia punya ben rock, bikin demo album dan salah satu judul single nya berjudul “kuda liar“ saya lupa liriknya, tapi dulu denger melodinya sih lumayan oke juga. Yaaa, kuda liar, kayak salah satu jenis susu gitulah. Asli sumbawa #aih.
Di tahun 70 an ada ben rock underground yang namanya The Kuda, ben ini gak terkenal karena hidup di jaman Pak Harto, jaman ketika kreatifitas dalam bermusik di berangus sedemikian rupa. Kenapa namanya The Kuda? Konon katanya, ben ini ingin seperti kuda.Kuda adalah simbol kerja keras, keuletan serta kerap melawan semua bentuk represi yang mengukungnya. Liar dan berkarakter. Nah kan, kuda teaaa.
Satu hal, saya gak suka dengan segala kekerasan terhadap kuda. Kuda berhak hidup dengan damai dan ceria, bukannya setelah kerja keras untuk manusia, menjelang renta, malah di hidangkan di meja.
Menurut saya sate kuda adalah sate yang paling gak sopan. Berdasarkan sebuah penelitian, daging kuda memang banyak mengandung banyak manfaat untuk di konsumsi manusia, tapi plis deh, ini kudaaaa, alat transportasi nya William F Cody saat bekerja di Ponny Express. Ini kudaaa, teman temannya secretariat, kuda tercepat di dunia yang bisa berlari sampai 80 km/jam yang berasal dari Virginia.
Ini kudaaa, yang namanya di abadi kan menjadi salah satu jenis merk mobil.
Ini kudaaa yang memberi inspirasi pada ben rock 70 an, The Kuda untuk membuat album bertajuk “Duka Kuda“.
So, keep on rockin‘ and save the horses !!!
Thanks dul !!!

Kuda dan saya :
Kuda favorit saya adalah Maximus, kuda istana yang sangat cakap dan pemberani, mempunyai mimik muka yang sangat kocak. Nonton tangled berkali kali cuma karena saya suka sama si max ini, selebihnya mah bonus.
Kuda favorit kedua saya adalah kudanya Lucky Luke, si Jolly Jumper, kuda putih bertotol coklat yang di gadang gadang sebagai kuda tercerdas di dunia. Mempunyai surai blonde dan bulu mata yang aduhai. Mungkin Utut Adianto bakal seneng kalo ketemu dia, soalnya si jolly jumper ini gape sekali main catur selain mencuci baju.
Di kampung saya, kuda (delman) adalah alat transportasi yang masih eksis. Jauh dekat seribumaratus. Para pemilik kuda di sini karakternya bermacam macam, ada yang lemah lembut, sedang sedang saja dan ada yang galak luar biasa. Saya paling kheki sama yang galak luar biasa, mereka ini kadang mencambuki kuda bagai mencambuki kasur kapuk yang merana di siang hari bolong. Sang kuda cuma bisa meringkik sedih, mengiris hati. Harusnya saya ajak salah satu mantan capres kemarin ini untuk berkoalisi lantas demo sambil membentangkan spanduk “SAVE THE HORSES“ di depan kantor kelurahan *bawa unimog kayaknya keren jugaa eaaaaaaa.
Kuda dan musik rock :
Dulu saya punya teman, dia punya ben rock, bikin demo album dan salah satu judul single nya berjudul “kuda liar“ saya lupa liriknya, tapi dulu denger melodinya sih lumayan oke juga. Yaaa, kuda liar, kayak salah satu jenis susu gitulah. Asli sumbawa #aih.
Di tahun 70 an ada ben rock underground yang namanya The Kuda, ben ini gak terkenal karena hidup di jaman Pak Harto, jaman ketika kreatifitas dalam bermusik di berangus sedemikian rupa. Kenapa namanya The Kuda? Konon katanya, ben ini ingin seperti kuda.Kuda adalah simbol kerja keras, keuletan serta kerap melawan semua bentuk represi yang mengukungnya. Liar dan berkarakter. Nah kan, kuda teaaa.
Satu hal, saya gak suka dengan segala kekerasan terhadap kuda. Kuda berhak hidup dengan damai dan ceria, bukannya setelah kerja keras untuk manusia, menjelang renta, malah di hidangkan di meja.
Menurut saya sate kuda adalah sate yang paling gak sopan. Berdasarkan sebuah penelitian, daging kuda memang banyak mengandung banyak manfaat untuk di konsumsi manusia, tapi plis deh, ini kudaaaa, alat transportasi nya William F Cody saat bekerja di Ponny Express. Ini kudaaa, teman temannya secretariat, kuda tercepat di dunia yang bisa berlari sampai 80 km/jam yang berasal dari Virginia.
Ini kudaaa, yang namanya di abadi kan menjadi salah satu jenis merk mobil.
Ini kudaaa yang memberi inspirasi pada ben rock 70 an, The Kuda untuk membuat album bertajuk “Duka Kuda“.
So, keep on rockin‘ and save the horses !!!
Thanks dul !!!

posted from Bloggeroid
No comments:
Post a Comment