Bila bicara tentang angkutan umum (angkum) yang menyiksa, mungkin angkum model ini adalah salah satu juaranya dan layak mendapatkan medali emas 24 karat(an). Ada beberapa model angkum darat yang pernah saya tumpangi, dari bis damri merk mercy tata dengan segala kehingarbingaran tukang dagangnya, kereta api ekonomi dengan pasukan kecoaknya, keretek dengan kuda yang kadang ngamuk karena bete di suruh terus puasa, elf antar kota yang dikemudikan ugal ugalan secara luar biasa, angkot yang punya hobi ngetem dimana saja, sampai ojek yang pengemudinya bau ketek gak pake rexona.
Seorang teman menyebutnya Tazmania, di adaptasi dari tokoh kartun teman satu genk nya Bugs Bunny yang selalu berjalan dengan kecepatan tinggi dan bergaya zig zag. Yap, angkum ini memang Tazmania banget walaupun gak sedevil teman dari Axl dan Bull itu. Angkum berjenis Mitsubishi colt ini interiornya banyak yang sudah out of date dan kadang bebauan aneh menguar daripadanya.
Banyak hal yang membuat angkum ini terasa begitu menyiksa, diantaranya adalah :
Kebiasaan ngetemnya. Beberapa kali naik angkum ini, saya dipaksa untuk duduk gelisah menunggu penumpang lain, kadang sampai memakan waktu setengah jam an. Mana gak ada suguhan lagi, borondong kaluak mah.
Pak supir dan calo sama sama suka PHP in penumpang, mereka kadang duduk di depan stir secara bergantian lalu menyalakan mesin mobil, maju mundur kayak penggalan judul film warkop.
Suka bohong bohongin penumpang dengan kata "nyodok", padahal apa yang di sodok, bola bilyar? Kadang malah kena sodok angkum yang datang entah dari mana.
Penumpangnya diperlakukan bagai ikan pindang, ditumpuk tumpuk gak karuan. Di depan bisa diisi empat orang, di tengah kadang ada yang sampai duduk lesehan, tinggal ditambahin nasi sebakul dan oseng oseng mercon, pasti udah kayak suasana Jogja yang kurindukan.
Musiknya? Ada sih yang musiknya kalem ala Ebiet G Ade sama D'Lloyd, tapi ada juga yang kurang asem yaitu musik panturaan dengan bahasa oplosan eh kebalik hihi, ya pokoknya itu deh, dan dibunyikan sekeras kerasnya seakan seisi angkum sedang menghadiri acara kawinan. Mending kalo suara yang dihasilkan jernih kayak komposisinya Kitaro, lha ini butek kayak kubangan kuda nil di bonbin sono.
Tapi di setiap kekurangan pasti ada kelebihan, walaupun hanya segede tumilak yang nyelip nyelip ditempat tempat yang tak terduga. Begitu juga dengan angkum ini. Selain kelebihannya berupa penumpang, si angkum yang kebanyakan sopirnya seakan akan jelmaan dari Mario Andretti ini punya kelebihan yang patut di banggakan yaitu jendelanya dapat dibuka lebar lebar sehingga penumpang dapat melupakan bau tujuh rupa yang ngulibek di dalamnya. Yah walaupun kadang kadang bikin masuk angin juga sih, hoorrr kelebihan yang berujung malapetaka mah bukan termasuk kelebihan ya.
Nah, ada satu yang lucu di salah satu Tazmania yang pernah saya naiki. Mungkin saking nyadar dirinya bahwa sering ada bebauan tujuh rupa, sang sopir memasang banyak sekali pewangi ruangan di seantero kendaraannya, dari yang di pencet sampai yang digantung. Belum cukup dengan itu, sang supir yang tatoo nya udah kayak motif gamis jersey itu pun menyediakan satu kaleng pewangi spray di atas dashboard mobilnya.
Akhir kata, saya salut dengan angkum ini. Dia telah mengorbankan dirinya demi moda angkum lain dari rasa hina akibat cercaan penumpang yang merasa tidak nyaman dengan angkum yang ditumpanginya :D.

Seorang teman menyebutnya Tazmania, di adaptasi dari tokoh kartun teman satu genk nya Bugs Bunny yang selalu berjalan dengan kecepatan tinggi dan bergaya zig zag. Yap, angkum ini memang Tazmania banget walaupun gak sedevil teman dari Axl dan Bull itu. Angkum berjenis Mitsubishi colt ini interiornya banyak yang sudah out of date dan kadang bebauan aneh menguar daripadanya.
Banyak hal yang membuat angkum ini terasa begitu menyiksa, diantaranya adalah :
Kebiasaan ngetemnya. Beberapa kali naik angkum ini, saya dipaksa untuk duduk gelisah menunggu penumpang lain, kadang sampai memakan waktu setengah jam an. Mana gak ada suguhan lagi, borondong kaluak mah.
Pak supir dan calo sama sama suka PHP in penumpang, mereka kadang duduk di depan stir secara bergantian lalu menyalakan mesin mobil, maju mundur kayak penggalan judul film warkop.
Suka bohong bohongin penumpang dengan kata "nyodok", padahal apa yang di sodok, bola bilyar? Kadang malah kena sodok angkum yang datang entah dari mana.
Penumpangnya diperlakukan bagai ikan pindang, ditumpuk tumpuk gak karuan. Di depan bisa diisi empat orang, di tengah kadang ada yang sampai duduk lesehan, tinggal ditambahin nasi sebakul dan oseng oseng mercon, pasti udah kayak suasana Jogja yang kurindukan.
Musiknya? Ada sih yang musiknya kalem ala Ebiet G Ade sama D'Lloyd, tapi ada juga yang kurang asem yaitu musik panturaan dengan bahasa oplosan eh kebalik hihi, ya pokoknya itu deh, dan dibunyikan sekeras kerasnya seakan seisi angkum sedang menghadiri acara kawinan. Mending kalo suara yang dihasilkan jernih kayak komposisinya Kitaro, lha ini butek kayak kubangan kuda nil di bonbin sono.
Tapi di setiap kekurangan pasti ada kelebihan, walaupun hanya segede tumilak yang nyelip nyelip ditempat tempat yang tak terduga. Begitu juga dengan angkum ini. Selain kelebihannya berupa penumpang, si angkum yang kebanyakan sopirnya seakan akan jelmaan dari Mario Andretti ini punya kelebihan yang patut di banggakan yaitu jendelanya dapat dibuka lebar lebar sehingga penumpang dapat melupakan bau tujuh rupa yang ngulibek di dalamnya. Yah walaupun kadang kadang bikin masuk angin juga sih, hoorrr kelebihan yang berujung malapetaka mah bukan termasuk kelebihan ya.
Nah, ada satu yang lucu di salah satu Tazmania yang pernah saya naiki. Mungkin saking nyadar dirinya bahwa sering ada bebauan tujuh rupa, sang sopir memasang banyak sekali pewangi ruangan di seantero kendaraannya, dari yang di pencet sampai yang digantung. Belum cukup dengan itu, sang supir yang tatoo nya udah kayak motif gamis jersey itu pun menyediakan satu kaleng pewangi spray di atas dashboard mobilnya.
Akhir kata, saya salut dengan angkum ini. Dia telah mengorbankan dirinya demi moda angkum lain dari rasa hina akibat cercaan penumpang yang merasa tidak nyaman dengan angkum yang ditumpanginya :D.

posted from Bloggeroid